Future of Work: Gen Z dan Teknologi Otomatisasi

Acsyara Aulia

July 18, 2025

4
Min Read
Artikel ini akan membahas panduan bertahan di era kerja masa depan, dengan fokus pada Future of Work: Gen Z dan Teknologi Otomatisasi.

creativestation.id – Generasi Z, yang lahir antara tahun 1997–2012, merupakan generasi pertama yang tumbuh di era digital penuh. Kini, mereka mulai mendominasi dunia kerja, namun di saat yang sama harus menghadapi era otomatisasi dan kecerdasan buatan yang mengubah lanskap pekerjaan secara drastis.

Menurut laporan World Economic Forum 2023, sebanyak 83 juta pekerjaan akan tergantikan oleh otomatisasi hingga tahun 2027, namun 69 juta pekerjaan baru akan muncul berkat kemajuan teknologi. Tantangannya, mampukah Gen Z beradaptasi dan unggul dalam dunia kerja yang berubah cepat ini?

Artikel ini akan membahas panduan bertahan di era kerja masa depan, dengan fokus pada Future of Work: Gen Z dan Teknologi Otomatisasi.

Otomatisasi Mengubah Lanskap Pekerjaan

Teknologi seperti Artificial Intelligence (AI), robotika, dan machine learning sedang menggantikan banyak fungsi manual dan berulang. Bukan hanya sektor manufaktur, bahkan industri kreatif, keuangan, hingga hukum pun ikut terdampak.

Contoh konkret:

  • AI seperti ChatGPT digunakan untuk membuat konten dan copywriting

  • Perbankan digital menggantikan peran teller

  • Chatbot menggantikan layanan pelanggan dasar

Bagi Gen Z, ini berarti:

  • Harus bersaing dengan teknologi

  • Perlu punya skill yang tidak bisa digantikan mesin seperti empati, kreativitas, dan berpikir kritis

Skill Abad 21 yang Dibutuhkan di Era Otomatisasi

Menurut LinkedIn Future of Skills Report 2024, berikut adalah 5 skill yang paling dibutuhkan untuk menghadapi otomatisasi:

  • Analisis Data dan Literasi Digital
    Memahami data jadi aset penting untuk semua profesi.

  • Berpikir Kritis dan Problem Solving
    Kemampuan menyelesaikan masalah kompleks masih belum bisa direplikasi oleh AI.

  • Kreativitas dan Inovasi
    Dari desain hingga marketing, ide orisinal tetap jadi milik manusia.

  • Manajemen Proyek dan Kolaborasi Virtual
    Remote working mendorong pentingnya kerja tim lintas zona waktu.

  • Kecerdasan Emosional (EQ)
    Skill ini penting dalam kepemimpinan dan pelayanan pelanggan.

Peran Teknologi Sebagai Kolaborator, Bukan Pengganti

Banyak pekerjaan tidak akan hilang, melainkan bertransformasi. Gen Z harus memposisikan teknologi sebagai alat bantu, bukan ancaman.

Contoh:

  • Desainer grafis menggunakan AI untuk mempercepat prototipe

  • Penulis konten mengandalkan tool otomatisasi untuk riset

  • Tim HR menggunakan software untuk menyaring CV, bukan memutuskan akhir

Tips adaptasi:

  • Ikuti pelatihan digital (Google Skillshop, Coursera, MySkill)

  • Gunakan tools seperti Notion AI, Grammarly, Canva AI untuk produktivitas

Remote Working dan Fleksibilitas

Gen Z mengutamakan fleksibilitas dan keseimbangan hidup. Otomatisasi dan teknologi memungkinkan kerja jarak jauh menjadi norma baru. Menurut Deloitte Global Gen Z Report 2023, 75% Gen Z lebih memilih pekerjaan fleksibel dengan sistem hybrid atau remote.

Apa implikasinya?

  • Perusahaan harus mengadopsi sistem kerja digital

  • Gen Z perlu membangun digital presence dan personal branding profesional

Saran tools:

  • Slack & Zoom untuk komunikasi

  • Trello & Asana untuk manajemen proyek

  • LinkedIn & Portofolio digital untuk menunjukkan keahlian

Tips Bertahan dan Tumbuh di Era Future of Work

Berikut strategi konkret agar Gen Z tidak hanya bertahan, tapi juga unggul:

  • Belajar Sepanjang Hayat (Lifelong Learning)
    Ikuti bootcamp, kursus online, dan workshop rutin.

  • Bangun Portofolio Digital Sejak Dini
    Tunjukkan proyek nyata yang pernah kamu buat, bahkan dari magang atau komunitas.

  • Gabung Komunitas Teknologi dan Startup
    Lingkungan ini bisa memberi insight tren kerja masa depan.

  • Perkuat Soft Skill: Komunikasi, Negosiasi, dan Adaptasi
    Soft skill jadi pembeda di tengah banjir skill teknis dari AI.

  • Selalu Update Tren AI dan Otomatisasi
    Langganan newsletter teknologi seperti The Verge, TechCrunch, atau Future of Work Weekly.

Baca juga : NFT, Web3, dan Dunia Baru yang Digali Gen Z

Masa Depan Kerja Tak Terhindarkan, Tapi Bisa Ditaklukkan

Future of Work: Gen Z dan Teknologi Otomatisasi bukan tentang persaingan antara manusia dan mesin, tetapi tentang kolaborasi dan inovasi. Gen Z, sebagai generasi paling adaptif teknologi, punya peluang besar untuk unggul—asal siap terus belajar dan membangun diri secara digital.

Jangan tunggu perubahan datang, jadilah bagian dari perubahan itu. Masa depan kerja bukan untuk ditakuti, tapi untuk ditaklukkan dengan strategi dan skill yang tepat.

Untuk informasi dan perkembangan informasi menarik lainnya, ikuti terus Creativestation.id – sumber referensi kreatif untuk inovasi, bisnis, dan teknologi.

  1. […] Baca juga : Future of Work: Gen Z dan Teknologi Otomatisasi […]

Leave a Comment

Related Post