creativestation.id – Generasi Z, yang lahir antara tahun 1997 hingga 2012, dikenal sebagai generasi visual. Mereka tumbuh di era TikTok, Canva, Figma, hingga Instagram Reels—media yang mengedepankan estetika desain. Font tak lagi sekadar huruf; ia adalah elemen identitas, mood, dan karakter brand personal mereka.
Menurut survei Adobe Creative Trends 2024, 68% Gen Z menyatakan bahwa pemilihan font yang tepat dapat meningkatkan engagement konten visual hingga dua kali lipat. Font menjadi bagian penting dari storytelling, branding, bahkan aktivisme digital.
Nah, berikut ini adalah 7 Font Favorit Gen Z untuk Desain Digital yang sedang populer di berbagai platform kreatif.
Montserrat
Font sans-serif ini menjadi andalan Gen Z yang menyukai tampilan bersih dan modern. Digunakan luas di Instagram quote, poster digital, hingga UI/UX design.
Kelebihan:
-
Mudah dibaca
-
Cocok untuk desain clean dan profesional
-
Tersedia gratis di Google Fonts
Populer di: Konten edukatif, resume digital, personal branding
Poppins
Poppins adalah font geometris modern dengan bentuk bulat yang ramah di mata. Banyak digunakan oleh content creator muda untuk judul konten, banner YouTube, hingga carousel Instagram.
Poppins menjadi font ke-3 paling sering digunakan di Figma komunitas Indonesia pada tahun 2024 (sumber: Figma Community ID Survey).
Populer di: Konten lifestyle, poster promosi, infografis
Cormorant Garamond
Font serif dengan sentuhan klasik ini naik daun di kalangan Gen Z yang menyukai desain ala vintage, zine, dan digital journaling. Memberi kesan editorial dan mewah tanpa kehilangan kesederhanaan.
Kelebihan:
-
Tampil mewah tapi tetap ringan
-
Cocok untuk konten fashion, seni, dan buku digital
Populer di: Template estetika, konten puisi, digital art journal
Neue Montreal
Font ini sering muncul di desain minimal ala streetwear dan campaign kreatif dengan tone urban. Gen Z menyukai Neue Montreal karena tampil berani, maskulin, namun tetap modern.
Digunakan oleh Brand seperti Adidas, Hypebeast, dan lokal streetwear kreatif Indonesia.
Populer di: Branding apparel, portofolio desainer, layout majalah digital
Satoshi
Satoshi adalah sans-serif netral yang cocok untuk tampilan futuristik dan tech-inspired. Gen Z di bidang desain digital dan UI menyukai font ini karena fleksibel untuk body text dan heading.
Keunggulan:
-
Tersedia dalam berbagai weight
-
Populer di komunitas UI/UX Figma dan Dribbble
Populer di: Desain startup, pitch deck, presentasi interaktif
DM Serif Display
Font serif dengan karakter kuat dan tebal. Ideal untuk membuat judul yang elegan dan penuh wibawa, sering dipakai dalam konten self-branding Gen Z yang ingin tampil stand out.
Dipakai di lebih dari 9.000 template Canva pada tahun 2024 (sumber: Canva Trends Report 2024)
Populer di: CV desain, kartu undangan digital, cover buku
Baca juga : Tips Mendesain Konten TikTok dengan Cepat dan Estetik
Bricolage Grotesque
Bricolage adalah font baru yang disukai karena tampilannya eksperimental dan tidak konvensional. Cocok untuk Gen Z yang ingin mengekspresikan karakter artistik dan nyentrik.
Kesan yang diberikan:
-
Artistik, edgy, dan ekspresif
-
Font ini sering muncul di desain kampanye sosial dan galeri digital
Populer di: Poster galeri seni, desain aktivisme, feed kreatif portofolio
Tak bisa disangkal, pemilihan font telah menjadi bagian penting dari ekspresi diri dan gaya komunikasi digital. Lewat 7 Font Favorit Gen Z untuk Desain Digital, kita bisa melihat bagaimana tipografi menjadi alat untuk membangun kesan visual yang kuat dan berkarakter.
Untuk informasi dan perkembangan informasi menarik lainnya, ikuti terus Creativestation.id – sumber referensi kreatif untuk inovasi, bisnis, dan teknologi.









Leave a Comment