Creativestation.id – Ketegangan militer antara India dan Pakistan menimbulkan kekhawatiran serius terhadap perekonomian Indonesia. Pasalnya, kedua negara tersebut merupakan pasar utama ekspor minyak kelapa sawit mentah (CPO) Indonesia. Konflik berskala besar di kawasan tersebut berpotensi mengganggu, bahkan melumpuhkan, arus perdagangan komoditas andalan Tanah Air ini.
Esther Sri Astuti, ekonom dari Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), mengungkapkan keprihatinannya. “Perang India-Pakistan akan sangat mempersulit, bahkan bisa mengurangi ekspor CPO kita ke kedua negara tersebut. Padahal, mereka merupakan alternatif pasar penting selain Eropa,” tegasnya dalam wawancara via telepon.
Baca juga: Rahasia di Balik Suntikan Dana Rp80 Miliar ke KFC!
Ia menekankan bahwa CPO merupakan komoditas ekspor unggulan Indonesia, sehingga gangguan ekspor ke India dan Pakistan akan berdampak langsung dan signifikan terhadap perekonomian nasional. “Ini akan berdampak langsung pada neraca perdagangan kita,” imbuhnya.
Dampaknya pun tak hanya dirasakan di level makro. Menurut Esther, para petani kelapa sawit akan merasakan imbas langsung dari penurunan ekspor. Penurunan pendapatan negara dari sektor ini juga tak terhindarkan.
“Petani CPO akan terdampak, dan pendapatan negara pun akan berkurang karena penurunan volume ekspor,” pungkas Esther.
Situasi ini menjadi peringatan serius bagi pemerintah untuk mengantisipasi dampak potensial konflik India-Pakistan terhadap sektor ekonomi nasional, khususnya ekspor CPO.
Ikuti terus pembahasan seputar ekonomi kreatif, inovasi wirausaha, dan strategi bisnis masa depan hanya di Creativestation.id — Wadah Inspirasi, Inovasi, dan Ekonomi Masa Depan.
Baca juga: Rumah Murah Anti Ribet! 3000 Unit untuk Pejuang Keluarga!
Leave a Comment