Creativestation.id – Pada Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2025 yang jatuh pada tanggal 2 Mei, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah secara resmi merilis Doa Resmi Hardiknas 2025.
Teks doa ini dibacakan serentak dalam upacara bendera di seluruh sekolah dan instansi pendidikan di Indonesia sebagai bagian dari peringatan nasional yang sarat makna.
Dengan tema “Bergerak Bersama, Lanjutkan Merdeka Belajar”, peringatan Hardiknas tahun ini tidak hanya menjadi agenda seremonial tahunan, tetapi juga momentum untuk memperkuat semangat kolaboratif dalam membangun masa depan pendidikan Indonesia yang lebih inklusif, adil, dan berkualitas.
Kehadiran Doa Resmi Hardiknas 2025 menjadi simbol refleksi spiritual yang mendalam atas perjalanan pendidikan bangsa serta harapan terhadap generasi penerus.
Makna Mendalam di Balik Doa Resmi Hardiknas 2025
Teks doa yang dirancang oleh Kemendikbudristek memuat nilai-nilai spiritual, semangat kebangsaan, dan harapan kolektif terhadap kemajuan pendidikan nasional. Berikut adalah kutipan lengkap dari Doa Resmi Hardiknas 2025:
“Ya Allah, Tuhan Yang Maha Esa,
Pada hari yang penuh makna ini, Hari Pendidikan Nasional, kami panjatkan puji dan syukur atas segala nikmat dan karunia-Mu.
Kami memohon kepada-Mu, bimbinglah langkah kami dalam mencerdaskan kehidupan bangsa. Kuatkan tekad kami untuk terus bergerak, bersatu, dan berinovasi dalam memajukan pendidikan Indonesia.
Limpahkanlah rahmat dan hidayah-Mu kepada seluruh insan pendidikan: guru, siswa, orang tua, serta para pemangku kebijakan, agar senantiasa diberikan kekuatan dan keikhlasan dalam menjalankan amanah mencerdaskan generasi bangsa.
Ya Allah, jadikanlah Hari Pendidikan Nasional ini sebagai momentum untuk memperkuat semangat Merdeka Belajar, membebaskan anak-anak bangsa dari belenggu kebodohan, ketertinggalan, dan ketidakadilan.
Anugerahkan kepada kami semangat untuk terus belajar, berkembang, dan berkarya demi Indonesia yang maju dan berkeadilan.
Ampunilah dosa kami, dosa orang tua kami, guru-guru kami, serta para pahlawan pendidikan yang telah mendahului kami.
Ya Allah, Tuhan Yang Maha Pengasih,
Kabulkanlah doa dan harapan kami.
Aamiin Ya Rabbal ‘Alamiin.”
Doa Sebagai Ikhtiar Spiritual Bangsa
Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, Dr. Haryono, dalam keterangannya menyampaikan bahwa doa ini bukan hanya pelengkap upacara, tetapi juga bentuk ikhtiar spiritual yang mengakar dalam budaya bangsa Indonesia.
Menurutnya, Doa Resmi Hardiknas 2025 merupakan refleksi komitmen spiritual seluruh insan pendidikan dalam melanjutkan transformasi pendidikan yang sudah berjalan melalui gerakan Merdeka Belajar.
“Doa adalah bentuk ikhtiar spiritual kita. Namun perubahan juga harus diwujudkan melalui tindakan nyata. Kami mengajak semua pemangku kepentingan untuk terus bergandengan tangan, mewujudkan sistem pendidikan yang lebih adil, inklusif, dan berkualitas,” tegas Haryono.
Pernyataan ini menekankan bahwa pendidikan bukan hanya soal kurikulum dan sistem, tetapi juga menyangkut nilai-nilai kemanusiaan dan spiritualitas yang mendasari setiap proses belajar.
Bergerak Bersama Menuju Pendidikan Merdeka
Sejalan dengan semangat tema tahun ini, “Bergerak Bersama, Lanjutkan Merdeka Belajar”, pemerintah terus mendorong kolaborasi antara pemerintah, tenaga pendidik, siswa, orang tua, serta sektor swasta dan komunitas. Kolaborasi lintas sektor ini menjadi pondasi penting dalam mendorong pemerataan akses pendidikan, peningkatan kualitas guru, dan penguatan ekosistem pembelajaran digital.
Baca juga : Live Streaming Pakai AI, Host Manusia Terancam?
Dalam rangkaian Hardiknas 2025, Kemendikbudristek juga menyelenggarakan sejumlah kegiatan seperti:
-
Seminar nasional bertema transformasi pendidikan abad 21.
-
Peluncuran platform digital EduHub Indonesia sebagai sarana belajar mandiri.
-
Pemberian penghargaan kepada guru berprestasi dan inovatif.
-
Kampanye publik “Satu Guru, Satu Inovasi” yang mengajak para pendidik menciptakan solusi pembelajaran di daerah masing-masing.
Kegiatan tersebut tidak hanya menjadi ajang selebrasi, melainkan juga ruang strategis untuk menguatkan visi pendidikan Indonesia ke depan.
Hardiknas dan Warisan Ki Hadjar Dewantara
Hari Pendidikan Nasional diperingati setiap tanggal 2 Mei sebagai penghormatan atas jasa Ki Hadjar Dewantara, tokoh pelopor pendidikan yang dikenal dengan filosofi pendidikan “Ing Ngarso Sung Tulodho, Ing Madyo Mangun Karso, Tut Wuri Handayani.”
Semangat ini menjadi landasan kebijakan Merdeka Belajar yang menempatkan peserta didik sebagai subjek utama pembelajaran yang merdeka, aktif, dan kritis.
Ki Hadjar Dewantara percaya bahwa pendidikan harus memanusiakan manusia, membebaskan dari kebodohan dan keterbelakangan, serta menanamkan nilai gotong royong dan kebangsaan.
Warisan pemikirannya kini dihidupkan kembali dalam setiap langkah transformasi pendidikan, termasuk dalam konten dan makna dari Doa Resmi Hardiknas 2025.
Inspirasi untuk Generasi Penerus
Momen Hardiknas bukan sekadar upacara simbolik, melainkan juga pengingat bagi seluruh lapisan masyarakat bahwa tanggung jawab pendidikan adalah tanggung jawab bersama. Doa yang dibacakan serentak hari ini menjadi pemantik semangat, sekaligus pengingat bahwa di balik setiap proses belajar, ada harapan, perjuangan, dan pengorbanan.
Semangat Merdeka Belajar adalah ajakan untuk membuka ruang kreativitas, menumbuhkan kemandirian belajar, dan menciptakan ruang-ruang belajar yang memberdayakan. Melalui Doa Resmi Hardiknas 2025, pemerintah ingin menguatkan kembali ikatan spiritual dan sosial antara seluruh pemangku kepentingan pendidikan.
Mari jadikan peringatan Hardiknas tahun ini sebagai titik tolak untuk memperkuat semangat belajar sepanjang hayat. Karena setiap langkah kecil dalam pendidikan hari ini, akan menentukan masa depan Indonesia esok.
Ingin tahu lebih dalam soal logistik atau tips bisnis online lainnya? Ikuti terus update dari Creativestation.id, tempatnya ide kreatif dan solusi digital masa kini.
Leave a Comment