Creativestation.id – Nama Indonesia kembali harum di kancah internasional berkat prestasi seorang chef yang dipercaya menjadi juri dalam kompetisi kuliner bergengsi dunia. Kehadiran chef Tanah Air dalam ajang ini menjadi bukti bahwa cita rasa Nusantara semakin diperhitungkan oleh dunia.
Chef Renatta Moeloek, salah satu figur kuliner terkemuka di Indonesia, dipercaya menjadi juri tamu dalam ajang World Culinary Championship 2025 yang digelar di Lyon, Prancis. Kompetisi ini merupakan bagian dari Bocuse d’Or, ajang kuliner paling bergengsi di dunia yang sering disebut sebagai Olimpiade-nya para koki. Renatta menjadi juri tamu mewakili Asia Tenggara dan membawa misi diplomasi rasa lewat cita rasa Indonesia.
Penghargaan untuk Perjalanan Panjang
Ditunjuknya Chef Renatta sebagai juri bukanlah kebetulan. Ia telah meniti karier kuliner sejak muda dan dikenal berkat gaya memasak modern yang tetap menghormati akar tradisi. Lulus dari Le Cordon Bleu Paris, Renatta menimba pengalaman di beberapa restoran berbintang Michelin sebelum kembali ke Indonesia. Popularitasnya menanjak setelah menjadi juri MasterChef Indonesia, di mana ia dikenal sebagai sosok tegas, profesional, dan berwawasan luas.
“Saya merasa terhormat diundang sebagai juri. Ini bukan hanya pencapaian pribadi, tapi juga bentuk pengakuan dunia terhadap masakan Indonesia,” ujar Chef Renatta dalam wawancara eksklusif. Ia menambahkan, kehadirannya di Lyon membawa misi agar dunia mengenal lebih jauh ragam kuliner Nusantara, dari rendang Minang hingga rica-rica Manado.
Baca Juga : Digital Volunteering, Relawan Zaman Now Lewat Aplikasi dan Platform Online
Kuliner Indonesia Mulai Dilirik Dunia
Dalam beberapa tahun terakhir, kuliner Indonesia mulai mendapat tempat di hati pecinta makanan global. Hal ini terlihat dari semakin banyaknya restoran Indonesia yang berdiri di luar negeri, serta makin seringnya bumbu dan rempah khas Nusantara digunakan oleh chef mancanegara. Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif juga giat mempromosikan kuliner sebagai bagian dari diplomasi budaya.
Penunjukan Chef Renatta juga dianggap strategis oleh pemerintah. “Ini bentuk soft diplomacy yang sangat efektif. Lewat makanan, kita bisa memperkenalkan budaya, nilai, dan identitas bangsa,” kata Sandiaga Uno, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI. Ia berharap, ke depan lebih banyak chef Indonesia yang unjuk gigi di panggung internasional.
Dinilai Bersama Juri Internasional
Dalam kompetisi ini, Chef Renatta duduk sejajar dengan juri-juri kuliner dunia, seperti Chef Anne-Sophie Pic dari Prancis, Chef Massimo Bottura dari Italia, hingga Chef Yoshihiro Narisawa dari Jepang. Ia dipercaya untuk menilai kategori presentasi dan rasa dari sajian peserta dari berbagai negara. Penilaiannya dipandang penting karena membawa perspektif Asia Tenggara yang kaya rempah dan teknik memasak khas.
“Setiap chef punya pendekatan unik, dan itu yang membuat menilai makanan jadi pengalaman luar biasa. Yang saya cari bukan hanya rasa enak, tapi juga cerita di baliknya,” ujar Renatta. Ia mengaku sempat terharu saat melihat peserta asal Thailand menyajikan tom yum versi modern namun tetap autentik.
Baca Juga : Perempuan Hebat Indonesia yang Masuk Daftar Forbes 30 Under 30 Dunia
Inspirasi bagi Chef Muda Indonesia
Keberhasilan Chef Renatta menjadi juri di ajang internasional menjadi inspirasi bagi generasi muda yang ingin menekuni dunia kuliner. Banyak sekolah memasak di Indonesia mencatat peningkatan minat siswa sejak berita ini merebak. Beberapa bahkan mulai menjadikan kisah Chef Renatta sebagai bahan pembelajaran di kelas.
Chef Degan Septoadji, salah satu chef senior di Indonesia, menyebut pencapaian Renatta sebagai momentum penting. “Ini langkah maju. Indonesia punya banyak talenta kuliner yang luar biasa. Dengan dukungan yang tepat, kita bisa bersaing di level dunia,” ujarnya.
Diplomasi Rasa yang Menggugah Dunia
Keterlibatan chef Indonesia dalam ajang internasional tak hanya menunjukkan kualitas sumber daya manusia, tetapi juga memperluas jangkauan kuliner Nusantara ke kancah global. Kini, dunia mulai mengenal tempe sebagai superfood, sambal sebagai bagian dari budaya makan, hingga nasi goreng sebagai warisan kuliner tak tertulis yang disukai semua kalangan.
Chef Renatta pun tak ingin berhenti di sini. Ia tengah mempersiapkan buku resep internasional bertema “Modern Indonesian Cuisine” yang akan dirilis akhir tahun ini. Buku tersebut akan ditulis dalam bahasa Inggris dan Prancis untuk memperluas jangkauan pembaca. “Saya ingin orang luar negeri bisa mencoba membuat masakan Indonesia dengan bahan yang bisa mereka temukan di negara masing-masing,” katanya.
Untuk informasi dan ulasan teknologi terbaru, ikuti terus Creativestation.id – sumber referensi kreatif untuk inovasi, bisnis, dan teknologi.
Leave a Comment