Berbagai Platform Belajar Kreatif yang Dipakai Gen Z

Acsyara Aulia

September 1, 2025

4
Min Read
Berbagai Platform Belajar Kreatif yang Dipakai Gen Z

creativestation.id – Generasi Z cenderung belajar lewat format yang visual, singkat, dan bisa langsung dipraktikkan—terutama video dan proyek kreatif. Data eMarketer menunjukkan hampir 3/4 Gen Z menemukan konten baru lewat sosial media (72%) dan YouTube (71%), menegaskan peran besar platform video dalam proses belajar mereka.

Di Indonesia, penetrasi internet Gen Z mencapai 87%, sehingga akses ke platform belajar kreatif sangat luas. Ini juga terjadi di tengah meningkatnya regulasi literasi digital dan keselamatan daring.

YouTube

YouTube adalah gerbang utama Gen Z menemukan dan mempelajari skill—dari desain, editing video, coding, sampai bisnis kreator. Platform ini kuat karena: gratis, variatif, dan punya fitur chapters/shorts untuk belajar cepat. Secara perilaku, Gen Z memang menjadikan YouTube tempat discovery dan konsumsi utama.

Lebih dari separuh pengguna YouTube adalah Gen Z & Milenial (50,6%), menegaskan relevansinya untuk pembelajaran kreatif lintas karier.

Tips pakai YouTube untuk belajar:

  • Cari playlist “project-based” (mis. build along).

  • Gunakan fitur playback speed & transcript untuk catatan cepat.

  • Ikuti creator yang rutin update agar kurikulummu “hidup”.

TikTok & Shorts

Format video pendek sangat cocok buat eksplorasi ide, trendspotting, dan how-to kilat (editing, desain, AI tools). Riset menunjukkan Gen Z sangat bergantung pada sosial media & YouTube untuk menemukan konten—cocok untuk ideation dan inspirasi cepat sebelum belajar mendalam.

Catatan Indonesia: adanya wacana batas usia medsos menegaskan pentingnya literasi digital & etika belajar di platform singkat ini.

Tips pakai TikTok/Shorts:

  • Simpan video “part 1/2/3” ke koleksi khusus topik.

  • Follow tag niche (mis. #UXTips, #AfterEffects, #CopywritingID).

  • Jadikan pintu masuk, lalu perdalam via kursus panjang.

Canva

Buat Gen Z yang belajar desain, presentasi, brand kit, sampai social content, Canva jadi studio serba-ada. Selain Design School (kursus & resource gratis), ekosistem pendidikan Canva sekarang melayani ~100 juta pengguna pendidikan per bulan—mendorong pembelajaran kreatif skala besar.

Stat lain menunjukkan >60 juta pelajar & pengajar menggunakan Canva for Education—menandakan posisinya sebagai alat belajar kreatif arus utama.

Tips pakai Canva untuk belajar:

  • Ikuti modul “Get Certified” untuk jalur terstruktur.

  • Duplikasi template latihan → ubah jadi portofolio.

  • Coba fitur AI (mis. Magic Design) untuk iterasi cepat.

Coursera, Udemy & Skillshare: Kursus Project-Based & Portofolio-Ready

Platform MOOC & kursus kreatif memberi struktur, mentor (kadang), dan project files:

  • Coursera/Udemy: spektrum luas (data, desain, business for creators).

  • Skillshare: kuat di kelas kreatif singkat dan class project. Demografi menunjukkan porsi terbesar pengunjung berusia 25–34—dekat dengan Gen Z yang mulai bekerja/freelance.

Secara industri, video e-learning akan tumbuh kuat hingga 2029 (~15% CAGR); penggunaan aplikasi kursus online juga ratusan juta pengguna global. Ini berarti lebih banyak pilihan dan konten baru tiap tahun.

Tips memilih kursus:

  • Prioritaskan kursus dengan project briefs, assets, & peer review.

  • Periksa updated date + contoh karya murid.

  • Cari capstone yang bisa langsung masuk portofolio.

Platform Komunitas & Creator Ecosystem: Discord, Patreon, Newsletter

Banyak kreator kini membangun komunitas Discord, members-only konten (Patreon), atau newsletter mingguan berisi prompts, briefs, dan tantangan karya. Ini jadi “kelas berjalan” yang relevan dengan tren mingguan dan feedback cepat—gaya belajar yang Gen Z sukai karena personalized & on-demand. Preferensi video dan pembelajaran terpersonalisasi pada Gen Z juga tercermin dalam survei upskilling karyawan.

Cara maksimalin komunitas:

  • Aktif di critique channel; minta feedback terarah.

  • Ikuti monthly challenges untuk konsistensi karya.

  • Bangun relasi (kolab = percepatan karier kreatif).

AI-Assisted Learning

Survei global Deloitte 2025: 59% Gen Z menilai skill AI “penting untuk karier”. Tak heran, banyak yang belajar dengan memadukan video, prompt library, dan AI copilots (untuk ide, code fix, layout, scripts).

Playbook singkat:

  1. Mulai dari video/kelas (konsep).

  2. Pakai AI untuk ide & kerangka.

  3. Kerjakan proyek nyata.

  4. Minta feedback komunitas.

  5. Iterasi → portofolio.

Baca juga : 5 Aneka Jenis Meja Belajar Estetik untuk Produktivitas Anak Sekolah

Platform Belajar Kreatif yang Dipakai Gen Z berpusat pada ekosistem video (YouTube, TikTok/Shorts) yang dikombinasikan dengan kursus project-based (Coursera/Udemy/Skillshare), alat desain praktis (Canva), serta komunitas kreator (Discord/Patreon). Data mendukung: Gen Z mengandalkan video untuk belajar, menemukan materi lewat sosial media & YouTube, dan makin memprioritaskan skill—termasuk AI—untuk kemajuan karier. Dengan checklist di atas, kamu bisa memilih kombinasi platform paling pas, kemudian fokus ke output & portofolio agar skill cepat “kebal pasar.”

Untuk informasi dan perkembangan informasi menarik lainnya, ikuti terus Creativestation.id – sumber referensi kreatif untuk inovasi, bisnis, dan teknologi.
  1. […] Baca juga : Berbagai Platform Belajar Kreatif yang Dipakai Gen Z […]

Leave a Comment

Related Post