MALANG – Aliansi Perempuan Indonesia (API) menggelar aksi bertajuk “Prabowo, Hentikan Kekerasan!” di depan Gedung DPR RI, Jakarta, Rabu (3/9/2025).
Massa kompak mengenakan pakaian berwarna pink sebagai simbol perlawanan terhadap sikap pemerintah yang dianggap membungkam kebebasan bersuara.
Dalam aksinya, API menegaskan bahwa menyuarakan pendapat adalah hak rakyat, bukan tindakan makar maupun terorisme sebagaimana pernyataan Presiden Prabowo sebelumnya.
Tolak Kekerasan Aparat Negara
Mereka menolak segala bentuk kekerasan yang dilakukan aparat negara, baik polisi, tentara, maupun DPR.
“Aksi ini menolak segala kekerasan yang dilakukan pemerintah, tentara, polisi, dan DPR,” tulis unggahan akun Instagram @konde.co pada Rabu (3/9/2025) dalam caption.
Menurut laporan KontraS, sejak 1 September, sedikitnya 10 orang meninggal dunia dalam gelombang protes, sementara pada 2 September, tiga aktivis ditangkap paksa oleh aparat. Puluhan lainnya dilaporkan masih hilang.
“Per 1 September, ada 10 orang yang meninggal selama gelombang protes. Per 2 September, ada 3 aktivis yang ditangkap paksa oleh polisi karena membela hak asasi manusia. Puluhan orang dinyatakan masih hilang,” lanjutnya.
Baca Juga: Aksi Massa Demonstrasi Bukan Sekadar Soal Tunjangan DPR
Peserta Bergantian Berorasi
Para peserta aksi bergantian berorasi di atas mobil komando. Mereka mengangkat persoalan kolektif yang dialami perempuan, kelompok rentan, serta komunitas ragam gender dan seksualitas yang kerap diabaikan negara.
Beberapa tuntutan yang disuarakan antara lain penghentian kriminalisasi terhadap aktivis, jurnalis, dan pendamping hukum, serta jaminan penuh atas hak rakyat untuk menyampaikan pendapat di muka umum tanpa intimidasi.
Solidaritas warga bantu warga juga terlihat jelas dalam aksi tersebut. Sejumlah sukarelawan hadir sebagai juru bahasa isyarat bagi penyandang disabilitas pendengaran, paramedis siaga untuk membantu massa, sementara kelompok lain mendistribusikan makanan dan membuka lapak baca buku.
Sekitar pukul 12.30 WIB, aksi ditutup dengan ritual mengecap tangan di spanduk berwarna hijau dan pink, disertai doa bersama untuk 10 korban yang meninggal dalam gelombang demonstrasi.
Walau kegiatan telah usai, API menegaskan perjuangan menuntut Presiden Prabowo menghentikan kekerasan negara akan terus berlanjut.
Apa itu Aliansi Perempuan?
Aliansi Perempuan Indonesia merupakan gabungan dari ratusan organisasi yang berkomitmen pada gerakan inklusif. Aliansi ini membersamai berbagai kelompok, mulai dari jurnalis, perempuan buruh, akademisi, aktivis, pekerja rumah tangga, hingga komunitas dengan ragam gender dan seksualitas.
Kelompok LGBT juga termasuk kelompok rentan yang kerap tertindas akibat kebijakan dan pengabaian sistemik negara. Hal ini membuat mereka semakin rentan terhadap persekusi, diskriminasi, hingga kriminalisasi.
Tidak boleh ada satu pun yang ditinggalkan dalam gerakan kolektif melawan penindasan rezim. Hentikan LGBT-fobia dan queer-fobia! Mari menjadi warga yang saling menjaga dan melindungi satu sama lain.
Leave a Comment