Apakah Gen Z Takut Menikah? Cek Fakta dan Alasannya Berikut!

Ratih S

July 7, 2025

6
Min Read
apakah gen z takut menikah
Bagaimana Gen Z Memandang Pernikahan

Creativestation.id – Gen Z takut menikah jadi topik hangat yang makin sering dibahas. Gak sedikit yang bilang generasi ini makin jauh dari kata “pelaminan.” Tapi, apakah benar Gen Z takut menikah? Atau ini cuma asumsi karena mereka memilih jalan hidup yang beda dari generasi sebelumnya? Yuk, bahas bareng-bareng lewat fakta dan alasan yang bikin fenomena ini jadi masuk akal.

Apa Kata Data dan Tren Soal Gen Z Takut Menikah?

Banyak penelitian dan survei terbaru menunjukkan pola yang cukup konsisten: pernikahan bukan lagi prioritas utama bagi sebagian besar Gen Z. Mereka gak buru-buru menikah, dan malah ada yang secara sadar memilih untuk gak menikah sama sekali.

Fenomena ini bukan hanya terjadi di Indonesia, tapi juga di berbagai negara lain seperti Jepang, Korea Selatan, dan Amerika Serikat. Menariknya, keputusan ini bukan semata karena takut akan komitmen. Ada banyak faktor yang memengaruhi, mulai dari ekonomi, pengalaman pribadi, hingga perubahan cara pandang soal hidup dan cinta.

Baca Juga: Self Love dan Self Improvement: Mana yang Harus Diprioritaskan?

1. Fokus pada Pendidikan dan Karier

Salah satu alasan terbesar kenapa Gen Z takut menikah adalah karena fokus utama mereka ada di pendidikan dan karier. Generasi ini tumbuh di era digital yang kompetitif, dan mereka sadar bahwa punya gelar dan skill tinggi itu penting banget buat masa depan.

Dalam survei yang dilakukan oleh Riska dan Khasanah (2023), sebanyak 64,8% responden Gen Z menyebutkan bahwa mereka lebih memilih fokus membangun masa depan daripada buru-buru menikah. Bagi mereka, menikah itu bukan tujuan utama, tapi salah satu dari banyak pilihan hidup. Jadi, wajar kalau banyak dari mereka lebih mikirin gimana cara dapetin beasiswa, kerja di startup keren, atau jadi content creator sukses dulu sebelum mikirin pernikahan.

2. Biaya Hidup Bikin Banyak Pikir Panjang

Siapa pun pasti tahu, biaya hidup makin ke sini makin tinggi. Harga rumah naik, kebutuhan pokok gak murah, dan tekanan ekonomi terus meningkat. Inilah salah satu alasan yang bikin Gen Z takut menikah atau setidaknya menundanya.

Banyak dari mereka merasa belum siap secara finansial. Mereka gak mau terjebak dalam pernikahan yang bikin stres cuma karena masalah uang. Mereka ingin punya penghasilan stabil, tabungan cukup, dan mungkin rumah sendiri dulu, baru kemudian mikirin nikah. Pemikiran ini sebenarnya realistis banget di zaman sekarang.

3. Pengalaman Buruk dari Keluarga Sendiri

Trauma masa kecil bisa jadi alasan kenapa Gen Z takut menikah. Banyak yang tumbuh di lingkungan keluarga yang gak harmonis—entah karena perceraian, perselingkuhan, atau konflik terus-menerus. Hal-hal seperti ini ninggalin luka psikologis yang cukup dalam.

Gen Z jadi lebih hati-hati dalam menjalin hubungan. Mereka gak mau mengulangi kesalahan yang sama atau terjebak dalam hubungan toksik. Bahkan, ada yang memilih untuk gak menikah karena gak percaya dengan konsep “selamanya.” Buat mereka, lebih baik sendiri daripada terjebak dalam hubungan yang salah.

Cara Pandang Gen Z yang Unik terhadap Pernikahan

Setelah membahas soal alasan-alasan umum, sekarang saatnya melihat lebih dalam gimana sebenarnya Gen Z memandang pernikahan. Bukan sekadar takut, tapi ada pergeseran nilai yang menarik untuk diperhatikan.

1. Menikah karena Ingin, Bukan karena Harus

Salah satu hal yang membedakan Gen Z dari generasi sebelumnya adalah cara mereka melihat pernikahan. Mereka menikah karena ingin, bukan karena tekanan sosial atau tradisi. Kalau belum siap atau gak mau, ya gak nikah. Sesimpel itu.

Gen Z tumbuh dalam budaya yang lebih terbuka. Banyak yang menyadari bahwa pernikahan bukan satu-satunya jalan untuk bahagia. Bahkan, beberapa dari mereka lebih memilih hidup bersama tanpa menikah secara resmi karena merasa gak perlu pengakuan formal untuk membuktikan cinta dan komitmen.

2. Lebih Terbuka dengan Bentuk Hubungan yang Fleksibel

Konsep hubungan bagi Gen Z juga lebih fleksibel. Mereka gak lagi terpaku pada definisi “pasangan ideal” yang harus menikah, punya anak, lalu hidup bahagia selamanya. Sebaliknya, mereka lebih terbuka dengan berbagai bentuk hubungan yang sesuai dengan nilai dan kenyamanan pribadi.

Hal ini juga berkaitan dengan meningkatnya kesadaran soal kesehatan mental. Gen Z lebih memilih hubungan yang sehat secara emosional, meski mungkin gak konvensional. Karena itu, gak heran kalau ada yang memilih untuk sendiri dulu atau menjalani hubungan tanpa tekanan untuk cepat-cepat menikah.

3. Masih Relevan, Tapi Lebih Realistis

Walaupun banyak yang bilang Gen Z takut menikah, sebenarnya sebagian besar dari mereka masih menganggap pernikahan sebagai sesuatu yang relevan. Tapi cara pandang mereka jauh lebih realistis dibanding generasi sebelumnya. Mereka tahu bahwa gak semua pernikahan bahagia, dan perceraian itu nyata.

Karena itu, mereka lebih fokus pada membangun hubungan yang kuat sebelum melangkah ke jenjang pernikahan. Bagi Gen Z, penting untuk mengenal pasangan dengan baik, tahu batasan pribadi, dan saling mendukung secara emosional. Jadi, bukan takut menikah, tapi mereka lebih selektif dan logis.

Apakah Menunda Menikah Artinya Takut?

Menunda menikah bukan berarti takut menikah. Banyak dari Gen Z yang hanya ingin waktu lebih lama untuk mengenal diri sendiri, mengejar impian, dan menikmati hidup. Ini bukan tanda kelemahan, tapi bagian dari proses pendewasaan.

Kalau dulu pernikahan dianggap sebagai puncak kedewasaan, sekarang Gen Z punya standar baru. Kedewasaan bukan soal status pernikahan, tapi seberapa mandiri dan bahagianya seseorang dalam menjalani hidup. Jadi, pernikahan bukan kewajiban, tapi pilihan sadar yang diambil dengan matang.

Ingin Menikmati Masa Muda

Generasi ini dikenal sangat menikmati masa muda. Mereka suka eksplorasi, jalan-jalan, belajar hal baru, dan memperluas jaringan sosial. Menikah kadang dianggap sebagai batasan yang bisa mengurangi ruang untuk berkembang.

Itulah kenapa banyak yang memilih untuk menunda. Mereka ingin punya cukup waktu untuk menikmati hidup tanpa harus memikirkan tanggung jawab rumah tangga. Lagi pula, menikah bukan satu-satunya cara untuk merasa utuh.

Terpengaruh Media Sosial dan Tren

Media sosial punya peran besar dalam membentuk pandangan Gen Z soal pernikahan. Di satu sisi, mereka melihat pasangan influencer yang kelihatan sempurna. Di sisi lain, mereka juga melihat realita perceraian, konflik rumah tangga, dan drama yang viral tiap hari.

Hal-hal ini bikin banyak Gen Z makin kritis. Mereka gak mau terjebak dalam “cinta palsu” atau menikah karena tuntutan sosial. Bagi mereka, lebih baik single tapi tenang daripada menikah tapi stres.

Gen Z Takut Menikah, Mitos atau Fakta?

Jadi, apakah Gen Z takut menikah? Jawabannya: tidak sepenuhnya benar. Yang terjadi sebenarnya adalah perubahan cara pandang terhadap pernikahan. Gen Z bukan takut menikah, tapi lebih hati-hati dan realistis.

Mereka menunda karena punya prioritas lain, bukan karena anti-komitmen. Mereka lebih terbuka, mandiri, dan ingin memastikan bahwa pernikahan yang dijalani nanti benar-benar sehat, bukan cuma formalitas. Jadi kalau dilihat dari sudut yang tepat, pilihan ini justru menunjukkan kedewasaan.

Pernikahan bukan hal yang harus dikejar, tapi sesuatu yang bisa dipilih. Dan pilihan itu sepenuhnya ada di tangan masing-masing. Jadi, gak usah heran kalau makin banyak yang berpikir dua kali sebelum bilang “aku bersedia.” Karena pada akhirnya, menikah itu bukan lomba cepat-cepatan, tapi soal kesiapan.

Untuk berita bisnis dan ulasan teknologi terbaru, ikuti terus creativestation.id – sumber referensi kreatif untuk inovasi, bisnis, dan teknologi.

  1. […] Baca Juga: Apakah Gen Z Takut Menikah? Cek Fakta dan Alasannya Berikut! […]

Leave a Comment

Related Post