Ajakan Demo 25 Agustus di DPR Viral Partai Buruh dan BEM SI Angkat Suara

Alfitra Nurramadhani

August 22, 2025

5
Min Read
Ajakan Demo 25 Agustus di DPR Viral Partai Buruh dan BEM SI Angkat Suara
Ajakan Demo 25 Agustus di DPR Viral Partai Buruh dan BEM SI Angkat Suara

Creativestation.id – Jagat media sosial kembali diramaikan dengan beredarnya ajakan demonstrasi besar-besaran di depan Gedung DPR RI pada demo 25 Agustus 2025. Seruan itu mengatasnamakan “Revolusi Rakyat Indonesia” dan mengajak elemen masyarakat, mulai dari buruh, petani, hingga mahasiswa untuk turun ke jalan.

Tuntutan yang dibawa pun beragam, mulai dari pengusutan kasus dugaan korupsi, penolakan kenaikan pajak, hingga kritik tajam terhadap kesenjangan kesejahteraan.

Namun, dua elemen besar yang sering menjadi motor penggerak demonstrasi, yaitu Partai Buruh dan Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI), memastikan bahwa mereka tidak akan ikut serta dalam aksi tersebut.

Viralnya ajakan ini menunjukkan adanya keresahan yang meluas di kalangan publik. Narasi yang beredar mendorong DPR untuk menjalankan fungsi kontrol terhadap pemerintah. Selain isu korupsi yang tak kunjung selesai, mereka juga menyoroti kebijakan yang dianggap membebani rakyat.

Utang negara yang terus meningkat, diiringi gaya hidup pejabat yang dinilai jauh dari kondisi rakyat kecil, menjadi salah satu pemicu utama. Pesan-pesan ini menyebar cepat di berbagai platform media sosial, memancing beragam tanggapan pro dan kontra.

Isu-Isu yang Diangkat dalam Seruan Aksi

Seruan demonstrasi ini tidak hanya menyoroti satu masalah, tetapi mengaitkan berbagai persoalan yang dianggap membebani rakyat. Di antaranya adalah kebijakan perpajakan yang dianggap semakin memberatkan masyarakat di tengah kesulitan ekonomi.

Utang negara yang terus meningkat juga menjadi sorotan, diiringi kritik terhadap gaya hidup pejabat yang dinilai jauh dari kondisi rakyat kecil. Narasi ini diperkuat dengan perbandingan antara tunjangan dan fasilitas yang diterima para wakil rakyat dengan penghasilan buruh dan masyarakat biasa.

Selain itu, ajakan ini juga menyinggung kesenjangan kesejahteraan antara anggota DPR dengan masyarakat. Pesan yang beredar menyoroti tunjangan perumahan DPR yang mencapai puluhan juta rupiah per bulan, yang dinilai tidak sebanding dengan kondisi buruh maupun rakyat biasa.

Hal ini memperkuat narasi ketidakadilan yang menjadi pemicu munculnya ajakan demonstrasi tersebut. Isu ini seakan menyulut api kemarahan publik yang sudah lama terpendam.

Respons Tegas dari Partai Buruh

Menanggapi ajakan demonstrasi yang viral, Presiden Partai Buruh Said Iqbal memberikan penjelasan resmi yang sangat penting.

Baca Juga: Pemkot Malang Gelar Lomba Kampung Kemerdekaan Berkelas Sambut HUT ke-80 RI

Ia menyatakan bahwa partainya memang memiliki sejumlah isu perjuangan yang serupa dengan tuntutan yang beredar, tetapi secara tegas menyatakan tidak akan turun ke jalan pada 25 Agustus 2025.

Said Iqbal menegaskan, Partai Buruh sudah merencanakan aksi besar mereka sendiri pada 28 Agustus 2025 di Jakarta dan beberapa kota industri lainnya.

Dalam aksinya nanti, Partai Buruh akan membawa isu “Hapus Outsourcing dan Tolak Upah Murah” sebagai tuntutan utama. Said Iqbal menegaskan, ribuan buruh dari berbagai daerah akan bergabung dalam aksi tersebut, termasuk di depan Gedung DPR dan Istana Negara.

Tuntutan itu berangkat dari ketidakpuasan terhadap kebijakan pengupahan yang dianggap tidak adil bagi pekerja. “Kami tidak akan ikut aksi yang tidak terorganisir. Aksi kami sudah direncanakan matang dan punya tujuan yang jelas,” ujar Said.

Said Iqbal juga menyoroti ketimpangan antara kehidupan buruh dan anggota DPR. Menurutnya, tunjangan perumahan DPR yang mencapai Rp50 juta per bulan sangat mencolok jika dibandingkan dengan buruh yang hanya berpenghasilan sekitar Rp5 juta.

Kondisi ini disebut sebagai potret nyata jurang kesenjangan sosial di Indonesia. Lebih lanjut, Said menjelaskan bahwa tuntutan mereka juga berakar dari keputusan Mahkamah Konstitusi yang menekankan formula pengupahan berdasarkan inflasi dan pertumbuhan ekonomi.

Namun, implementasinya di lapangan dianggap jauh dari harapan. Oleh karena itu, Partai Buruh menilai demonstrasi menjadi langkah penting untuk menyuarakan aspirasi kaum pekerja.

BEM SI Pastikan Tidak Ikut Aksi Demo 25 Agustus

Selain Partai Buruh, Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) juga ikut memberikan klarifikasi. Koordinator Media BEM SI Kerakyatan, Pasha Fazillah Afap, menegaskan bahwa kelompoknya tidak akan turun ke jalan pada 25 Agustus 2025.

Ia menyebut nama BEM SI Kerakyatan yang tercantum dalam ajakan demonstrasi tersebut adalah tidak benar. “Kami sudah punya agenda sendiri. Nama BEM SI yang dicantumkan dalam ajakan itu bukan dari kami,” tegas Pasha.

Pasha menjelaskan bahwa BEM SI Kerakyatan sebelumnya sudah menggelar aksi pada 21 Agustus 2025 di depan DPR. Dalam aksi itu, mereka menuntut pembatalan pembahasan RUU bermasalah serta menolak kebijakan yang hanya menguntungkan oligarki.

Oleh karena itu, mereka menegaskan tidak ada rencana untuk kembali turun ke jalan pada tanggal 25 Agustus. Aksi mereka yang terfokus pada isu demokrasi sudah cukup kuat.

Dalam demonstrasi 21 Agustus, BEM SI Kerakyatan menyoroti persoalan demokrasi yang dianggap mulai menyimpang. Mereka menilai kebijakan pemerintah semakin memberi ruang kepada kelompok militer di ranah sipil.

Kondisi tersebut dinilai mengancam prinsip demokrasi yang seharusnya berpihak pada rakyat. Selain itu, BEM SI juga menekankan perlunya peran DPR sebagai lembaga pengawas yang benar-benar bekerja untuk kepentingan masyarakat.

Menurut mereka, DPR seharusnya menolak segala kebijakan yang hanya menguntungkan segelintir elit, namun merugikan rakyat banyak. Pandangan ini menunjukkan konsistensi BEM SI dalam menyuarakan isu kerakyatan.

Demokrasi yang Hidup dan Berbeda Jalur

Viralnya ajakan demonstrasi 25 Agustus di DPR menunjukkan keresahan masyarakat atas berbagai isu nasional yang belum menemukan solusi. Namun, baik Partai Buruh maupun BEM SI sama-sama menegaskan bahwa mereka tidak akan turun ke jalan pada tanggal tersebut.

Meski begitu, aksi lanjutan dari Partai Buruh pada 28 Agustus tetap menjadi perhatian karena membawa isu penting bagi buruh di Indonesia.

Situasi ini menegaskan bahwa ruang demokrasi di Indonesia masih hidup, meski dihiasi perdebatan dan perbedaan pandangan. Suara rakyat tetap menjadi bagian penting dalam perjalanan bangsa, dan demonstrasi adalah salah satu caranya.

Yang terpenting, semua pihak tetap mengedepankan cara-cara damai dalam menyampaikan aspirasi demi masa depan bangsa yang lebih baik.

Ikuti terus cerita inspiratif, inovasi lokal, dan aksi sosial berdampak hanya di Creativestation.id – sumber referensi kreatif untuk inovasi, bisnis, dan teknologi.

Baca Juga: Lomba Kreatif Nasional & Internasional untuk Gen Z

  1. […] Baca Juga: Ajakan Demo 25 Agustus di DPR Viral Partai Buruh dan BEM SI Angkat Suara […]

Leave a Comment

Related Post