AI Pertanian Google Kini Bisa Diakses di Indonesia

Acsyara Aulia

October 25, 2025

3
Min Read
AI Pertanian Google Kini Bisa Diakses di Indonesia

On This Post

creativestation.id – PERLUASAN akses dua model Application Programming Interface (API) akal imitasi (AI) Google kemungkinan akan menyokong sektor pertanian ke kawasan Asia Pasifik. Sebelumnya, Agricultural Landscape Understanding (ALU) API dan Agricultural Monitoring and Event Detection (AMED) API hanya tersedia di India. Kini, penguji yang dipercayai Google di Malaysia, Vietnam, Indonesia, dan Jepang bisa ikut menjajal program sejenis.

Bila diingat kembali, API tersebut dikembangkan oleh Google DeepMind untuk mendukung ketahanan sektor pertanian melalui pemanfaatan data citra satelit dan pembelajaran mesin. Layanan ini tersedia gratis dan dirancang untuk membantu pengembangan solusi pertanian yang efektif, mudah digunakan, serta sesuai kebutuhan lokal.

Perluasan akses API ini diumumkan pada Jumat, 24 Oktober 2025. Dalam keterangan resmi, perwakilan Google menjelaskan upaya mereka untuk menjaga pemerataan manfaat teknologi. “Hal ini membuka akses terhadap kecerdasan dan wawasan yang sebelumnya hanya tersedia bagi petani skala besar di seluruh dunia, sehingga kini dapat diakses oleh semua petani,” katanya kepada Tempo , Jumat siang,

Alok Talekar, Lead Agriculture and Sustainability Research Google DeepMind, mengatakan perusahaannya berkomitmen memanfaatkan AI untuk menjawab tantangan global di sektor pangan. “Sangat memuaskan melihat bagaimana ekosistem di India mengadopsi kapabilitas pertanian dasar kami, mendorong keberlanjutan dan ketahanan di sektor pertanian,” tuturnya.

Kaela Montgomery, Sustainability Program Manager Google APAC, menilai pengalaman India menjadi inspirasi bagi negara lain. Penggunaan model AI berfokus pada pertanian oleh ekosistem di India, kata dia, sangat menginspirasi khalayak. “Kami mengundang para pengembang, peneliti, dan pelaku agribisnis di seluruh kawasan Asia Pasifik untuk bekerja sama dengan kami,” kata dia.

Teknologi ALU API digunakan untuk mengidentifikasi lahan pertanian, badan air, dan batas vegetasi. Adapun AMED API menyediakan informasi lebih rinci seperti jenis tanaman, perkiraan waktu tanam dan panen, serta pembaruan data setiap 15 hari. Model ini membantu deteksi perubahan dan peristiwa pertanian di berbagai wilayah, mendukung pengembangan pertanian presisi, serta mempercepat pengambilan keputusan berbasis data.

Di India, kedua API tersebut telah dimanfaatkan berbagai pemangku kepentingan, mulai dari pemerintah, lembaga riset, hingga startup teknologi. Amnex Infotechnologies Pvt Ltd, misalnya, mengintegrasikan ALU dan AMED API ke dalam platform Krishi DSS milik Departemen Pertanian India. Layanan itu sudah terbukti membantu pengambilan keputusan di tingkat distrik hingga desa.

Baca juga : LG Jadikan Indonesia Pusat Produksi AC di Asia Tenggara

Lembaga riset yang berpengaruh di Asia untuk isu energi dan iklim, Council on Energy, Environment, and Water (CEEW), berencana menggunakan API ini untuk merancang mekanisme dukungan pendapatan langsung bagi petani. Pengguna lainnya adalah startup Vassar Labs dan perusahaan teknologi finansial Sugee.io , masing-masing untuk meningkatkan efisiensi platform pertanian dan layanan keuangan di pedesaan.

Untuk informasi dan perkembangan informasi menarik lainnya, ikuti terus Creativestation.id – sumber referensi kreatif untuk inovasi, bisnis, dan teknologi.

Leave a Comment

Related Post