creativestation.id – Indonesia dinilai memiliki peluang besar untuk menjadi pusat inovasi pertambangan dunia seiring masifnya penerapan teknologi kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) di sektor energi dan mineral. Pandangan tersebut mencuat dalam Energy Insights Forum yang digelar KADIN Bidang Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) bersama Katadata Insight Center (KIC) di Jakarta, Selasa (14/10/2025).
Dalam forum tersebut, Partner McKinsey & Company Asia, Sergey Alyabyev dan Hidayat Liu, memaparkan bahwa AI kini telah memberikan dampak konkret terhadap peningkatan efisiensi dan produktivitas di sektor tambang global. Berdasarkan riset McKinsey, penerapan AI mampu meningkatkan throughput pabrik pengolahan hingga 15 persen dan menekan biaya operasional sebesar 10 persen.
Lebih jauh, teknologi seperti GenAI copilots disebut dapat meningkatkan produktivitas tenaga kerja hingga 10 persen, sekaligus membantu perusahaan mencapai target dekarbonisasi dan keberlanjutan lingkungan.
“Indonesia berada di posisi strategis untuk mengintegrasikan AI dari tahap eksplorasi hingga pengolahan. AI bukan hanya soal efisiensi, tapi juga tentang transisi menuju industri berkelanjutan,” ujar Hidayat.
Sementara itu, Luke Mahony, Senior Director Business III Danantara, menegaskan bahwa AI bukan lagi sekadar masa depan, melainkan kenyataan yang tengah membentuk arah baru industri global. Ia menilai Indonesia berpotensi menjadi pelopor dalam penerapan smart mining ecosystem di kawasan Asia Tenggara.
“Teknologi tidak akan menggantikan manusia, melainkan memperluas kemampuan manusia. Dengan AI, industri tambang kita bisa lebih produktif dan bermakna,” ujarnya.
Penerapan AI di sektor tambang juga membuka peluang bagi Indonesia untuk memperkuat peran dalam rantai pasok mineral strategis dunia, seperti nikel, tembaga, dan bauksit—komoditas yang dibutuhkan industri kendaraan listrik dan energi bersih. Dengan AI, efisiensi eksplorasi dan akurasi data mineral akan semakin tinggi, sehingga mempercepat proses hilirisasi dan menambah nilai ekonomi nasional.
Dari sisi kebijakan, kolaborasi antara KADIN, pemerintah, dan lembaga riset menjadi fondasi penting dalam mendorong inovasi. Forum seperti Energy Insights Forum disebut McKinsey sebagai katalis penting untuk menciptakan konektivitas antara pelaku industri dan pengambil kebijakan dalam membangun ekosistem pertambangan modern.
Baca juga : California Jadi Negara Bagian Pertama yang Atur Chatbot AI
Sebagai tindak lanjut, KADIN juga mengumumkan penerbitan Buletin Energi edisi terbaru yang membahas peluang investasi dan regulasi terkini di sektor ESDM. Publik dapat mengaksesnya secara daring melalui tautan resmi: https://kadinesdm-bulletin.katadata.co.id
Untuk informasi dan perkembangan informasi menarik lainnya, ikuti terus Creativestation.id – sumber referensi kreatif untuk inovasi, bisnis, dan teknologi.
Leave a Comment