Kantor Bank Tutup Ribuan Unit, Nasabah Kini Lebih Sering Transaksi Online

Ratih Syahriza

June 17, 2025

3
Min Read
kantor bank tutup
fenomena ribuan kantor bank tutup, salah satu penyebab utamanya karena digitalisasi

Creativestation.id – Fenomena kantor bank tutup makin terasa di seluruh Indonesia. Berdasarkan data terbaru dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) per Maret 2025, jumlah kantor bank di Indonesia kini tinggal 23.734 unit. Angka ini menunjukkan penurunan 98 kantor dibandingkan bulan sebelumnya dan terus menyusut tajam dalam beberapa tahun terakhir.

Jika ditarik ke belakang, penurunan ini cukup signifikan. Pada tahun 2021, Indonesia masih memiliki lebih dari 32 ribu kantor bank. Namun, jumlahnya terus menurun menjadi 25.377 unit di 2022, lalu berkurang lagi menjadi 24.276 pada 2023, dan akhirnya menyentuh angka 23.899 unit pada akhir 2024. Dalam rentang waktu empat tahun saja, hampir 9.000 kantor bank tutup.

Kantor Bank Tutup: Efek dari Digitalisasi dan Perubahan Perilaku

Alasan utama di balik banyaknya kantor bank tutup adalah transformasi digital yang makin masif dalam sektor perbankan. Seiring dengan semakin canggihnya teknologi, masyarakat kini dapat mengakses layanan keuangan kapan saja dan di mana saja lewat aplikasi atau platform digital. Hal ini mengurangi kebutuhan untuk datang langsung ke kantor fisik, terutama untuk transaksi rutin yang tergolong kecil atau tidak kompleks.

Bank-bank pun menanggapi perubahan ini dengan menyesuaikan strategi operasional mereka. Penutupan kantor cabang dianggap sebagai langkah efisiensi, karena mempertahankan kantor fisik dengan volume transaksi rendah dinilai tidak produktif.

Baca juga: Awas! Daftar Bank Bangkrut di RI Terus Bertambah?

Ini juga menjadi bagian dari strategi adaptasi terhadap perubahan kebiasaan dan ekspektasi nasabah, khususnya generasi muda yang cenderung lebih akrab dengan layanan keuangan digital.

Dalam periode Maret 2024 hingga Maret 2025, tercatat ada 509 kantor bank umum yang tutup. Bank-bank milik negara (Himbara) menjadi yang paling banyak memangkas kantor fisik, yakni sebanyak 275 unit.

Disusul oleh bank swasta dengan pengurangan 187 unit, dan Bank Pembangunan Daerah (BPD) yang menutup 47 kantor. Sementara kantor cabang bank asing tetap tidak mengalami perubahan.

Apa Dampaknya Bagi Tenaga Kerja?

Meskipun gelombang kantor bank tutup menimbulkan kekhawatiran akan pemutusan hubungan kerja (PHK), OJK menegaskan bahwa sejauh ini kondisi tersebut masih terkendali. Sebagian besar bank telah menyiapkan strategi untuk meminimalkan dampak terhadap pegawai, antara lain melalui program pelatihan ulang (retraining) serta pemindahan ke unit usaha lain di dalam institusi yang sama.

OJK juga menyebut bahwa proses penyesuaian tenaga kerja dilakukan sesuai aturan ketenagakerjaan yang berlaku, termasuk dalam pemberian kompensasi layak bagi pegawai terdampak. Oleh karena itu, potensi terjadinya PHK massal hingga kini belum menjadi isu besar di sektor ini.

Penutupan kantor cabang ini diperkirakan akan terus berlanjut dalam beberapa tahun mendatang, seiring meningkatnya adopsi teknologi informasi dalam sistem layanan keuangan. Hal ini menjadi tanda bahwa industri perbankan tengah mengalami perubahan besar, dengan arah yang semakin mengedepankan digitalisasi dan efisiensi operasional.

Fenomena kantor bank tutup juga memperlihatkan bagaimana masyarakat, khususnya generasi muda, semakin nyaman menggunakan aplikasi keuangan untuk berbagai kebutuhan. Mulai dari transfer antarbank, pembukaan rekening, pembayaran tagihan, hingga investasi kini bisa dilakukan tanpa harus menginjakkan kaki ke kantor cabang.

Baca juga: BI-Fast Error! Transfer Antar Bank Liburan Jadi Mimpi Buruk?

Langkah digital ini tidak hanya menguntungkan nasabah dalam hal kepraktisan, tetapi juga mendorong bank untuk terus mengembangkan layanan digital yang responsif, cepat, dan aman. Meski begitu, peran kantor bank mungkin masih dibutuhkan untuk layanan tertentu yang kompleks atau bersifat tatap muka, seperti pengajuan pinjaman besar atau konsultasi keuangan khusus.

Meski tren kantor bank tutup menunjukkan pergeseran besar dalam dunia perbankan, proses ini bukanlah akhir dari layanan keuangan konvensional. Sebaliknya, ini menjadi langkah evolusi menuju sistem perbankan yang lebih cepat, efisien, dan relevan dengan kebutuhan zaman.

Untuk berita bisnis dan ulasan teknologi terbaru, ikuti terus creativestation.id – sumber referensi kreatif untuk inovasi, bisnis, dan teknologi.

  1. […] Baca juga : Kantor Bank Tutup Ribuan Unit, Nasabah Kini Lebih Sering Transaksi Online […]

Leave a Comment

Related Post