Creativestation.id – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memberikan sinyal optimisme terhadap proyeksi ekonomi Indonesia 2026, dengan menargetkan pertumbuhan di kisaran 5,2% hingga 5,8%. Meskipun target ini tergolong ambisius, pemerintah tetap menekankan pentingnya efisiensi anggaran, konsolidasi fiskal, dan keberlanjutan pembiayaan sebagai elemen kunci dalam penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun tersebut.
Kerangka Ekonomi Makro dan Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal 2026
Dalam Kerangka Ekonomi Makro dan Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal (KEM-PPKF) 2026, pemerintah menetapkan arah kebijakan fiskal yang mendukung transformasi ekonomi, peningkatan kesejahteraan masyarakat, dan pembangunan berkelanjutan. Dokumen strategis ini menjadi acuan dalam menyusun APBN dengan tetap menjaga disiplin fiskal.
Tujuan utama KEM-PPKF 2026 adalah memperkuat fondasi ekonomi dan sosial demi mewujudkan Indonesia yang adil, makmur, dan sejahtera bagi seluruh rakyat, sesuai dengan visi Indonesia Emas 2045.
Baca Juga : Taiwan Tawarkan Konsep Agrowisata Inovatif untuk Indonesia Lewat TETO
APBN 2026 dalam Angka: Proyeksi Ekonomi Makro
Berikut adalah indikator makroekonomi utama dan asumsi dasar yang digunakan dalam penyusunan APBN 2026:
Indikator | Proyeksi Tahun 2026 |
---|---|
Pertumbuhan Ekonomi | 5,2% – 5,8% |
Pendapatan Negara | 11,71% – 12,22% dari PDB |
Belanja Negara | 14,19% – 14,75% dari PDB |
Defisit Fiskal (APBN) | 2,48% – 2,53% dari PDB |
Inflasi | 1,5% – 3,5% |
Suku Bunga SBN 10 Tahun | 6,6% – 7,2% |
Nilai Tukar Rupiah | Rp16.500 – Rp16.900 per USD |
Indeks Modal Manusia (HDI) | 0,57 |
Tingkat Kemiskinan Ekstrem | 0% |
Tingkat Kemiskinan Umum | 6,5% – 7,5% |
Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) | 4,44% – 4,96% |
Rasio Gini | 0,377 – 0,380 |
Strategi Utama Pemerintah dalam APBN 2026
Untuk menjaga momentum pertumbuhan ekonomi dan mendukung agenda transformasi nasional, pemerintah menetapkan delapan strategi utama dalam kebijakan fiskal tahun 2026:
-
Ketahanan Pangan Nasional
Meningkatkan produktivitas pertanian dan memperkuat sistem logistik pangan guna menghadapi tantangan perubahan iklim dan fluktuasi global. -
Ketahanan Energi dan Transisi Energi Hijau
Mendorong diversifikasi sumber energi, investasi energi baru dan terbarukan (EBT), serta memperkuat infrastruktur energi nasional. -
Program Makan Bergizi Gratis untuk Siswa
Menyasar peningkatan kualitas gizi anak-anak sekolah untuk mendukung pertumbuhan dan capaian pendidikan yang lebih baik. -
Transformasi Pendidikan Nasional
Meningkatkan akses dan kualitas pendidikan, serta menyelaraskan kurikulum dengan kebutuhan dunia kerja dan era digital. -
Penguatan Layanan Kesehatan
Reformasi sistem jaminan kesehatan nasional serta penguatan fasilitas kesehatan primer dan layanan kesehatan preventif. -
Pemberdayaan Desa, Koperasi, dan UMKM
Mendukung pertumbuhan ekonomi lokal dan memperkuat struktur ekonomi akar rumput melalui insentif dan akses pembiayaan. -
Pertahanan Semesta dan Keamanan Nasional
Modernisasi alutsista dan peningkatan kapasitas TNI-Polri untuk menjaga kedaulatan dan stabilitas nasional. -
Akselerasi Investasi dan Perdagangan
Penyederhanaan regulasi, fasilitasi perizinan, serta promosi ekspor untuk memperluas pasar dan menarik investasi asing langsung (FDI).
Baca Juga : Perempuan Hebat Indonesia yang Masuk Daftar Forbes 30 Under 30 Dunia
Prospek Ekonomi 2026: Menuju Indonesia Maju dan Tangguh
Dengan pendekatan yang menyeluruh dan berbasis data, pemerintah optimis mampu mendorong pertumbuhan ekonomi berkelanjutan dan inklusif di tahun 2026. Fokus pada pengentasan kemiskinan, peningkatan kualitas SDM, dan reformasi struktural menjadi tulang punggung kebijakan pembangunan jangka menengah.
Sri Mulyani menegaskan pentingnya menjaga keseimbangan antara ekspansi fiskal yang produktif dan kehati-hatian pengelolaan defisit, untuk memastikan stabilitas makroekonomi tetap terjaga dalam jangka panjang.
APBN 2026 sebagai Instrumen Strategis Transformasi Nasional
APBN 2026 bukan hanya sekadar dokumen anggaran, tetapi juga menjadi instrumen strategis dalam mewujudkan visi pembangunan jangka panjang Indonesia. Dengan kolaborasi lintas sektor, inovasi kebijakan, dan tata kelola anggaran yang transparan, Indonesia diproyeksikan mampu mencapai pertumbuhan yang inklusif, adil, dan berdaya saing tinggi.
Untuk informasi dan ulasan teknologi terbaru, ikuti terus Creativestation.id – sumber referensi kreatif untuk inovasi, bisnis, dan teknologi.
Leave a Comment