Begini Klarifikasi Kreator VTuber Sena ASN Digital DPD RI: Dibuat Sendiri Tanpa Anggaran Kantor

Dicky Wicaksono

November 2, 2025

4
Min Read
Begini Klarifikasi Kreator VTuber Sena ASN Digital DPD RI: Dibuat Sendiri Tanpa Anggaran Kantor (Instagram/@dpdmuda)
Begini Klarifikasi Kreator VTuber Sena ASN Digital DPD RI: Dibuat Sendiri Tanpa Anggaran Kantor (Instagram/@dpdmuda)

Creativestation.id – Debut VTuber Sena ASN Digital dari DPD RI pada 26 Oktober lalu langsung menuai sorotan publik. Terlebih, video perdananya kini telah dihapus dari YouTube Shorts.

Dilansir dari unggahan story Instagram @dpdmuda pada Kamis (30/10/2025), kreator Sena menjelaskan bahwa penghapusan dilakukan untuk memperbaiki desain karakter yang dianggap kurang pantas karena gerakannya dinilai berlebihan.

Ia juga menyampaikan permintaan maaf atas hal tersebut dan menegaskan bahwa karakter Sena akan dievaluasi secara desain dan visual. Karena itu, konten di kanal resmi DPD RI sementara dihapus.

Kreator tersebut turut menegaskan bahwa karakter Sena dibuat tanpa bantuan AI dan tanpa menggunakan anggaran kantor. Ia juga membagikan proses pembuatan karakter secara detail.

Awalnya, ia ingin membuat karakter Sena berambut pendek agar terlihat rapi, namun di akhir proses diputuskan berambut panjang. Detail mata karakter diberi simbol Garuda yang melambangkan Bhinneka Tunggal Ika dan semangat persatuan dalam keragaman.

Kebetulan DPD RI juga berulang tahun ke-21 pada 1 Oktober yang bertepatan dengan Hari Kesaktian Pancasila. Pita rambut Sena dihiasi kapas yang diambil dari simbol padi dan kapas sebagai lambang kemakmuran dan kesejahteraan daerah.

Warna hijau toska dipilih untuk merepresentasikan kemakmuran alam Indonesia, sedangkan warna emas melambangkan kekayaan daerah. Hiasan rambut Sena terinspirasi dari kupu-kupu Sayap Burung Obi yang merupakan spesies endemik Maluku Utara.

Ide Awal Mimin

Awalnya, kreator Sena berencana membuat buku komik cetak untuk anak SD hingga SMP dengan tema ikan arwana. Namun setelah melakukan identifikasi dan analisis isu menggunakan metode APKL, USG, serta diagram fishbone, ide tersebut dinilai kurang mendesak dan relevan bagi Gen Alpha.

Kreator Sena kemudian merasa perlu menghadirkan konten yang lebih menarik secara visual, ringan, dan interaktif. Dari situ muncul ide untuk membuat karakter VTuber sebagai media penyampaian pesan yang lebih segar.

Beberapa isu yang diangkat dalam proyek ini berasal dari unit kerja, sebagian berkaitan dengan kehumasan, dan sisanya bersifat administratif di luar bidang utama kreator. Waktu yang tersedia hanya 40 hari untuk merealisasikan gagasan tersebut.

Kreator Sena sempat membuat akun X, TikTok, dan YouTube khusus untuk proyek ini. Namun, email proyek sempat terkena suspend oleh Google di tengah proses pengerjaan.

Menurut penguji, karya ini idealnya diunggah di akun resmi Instagram DPD RI agar bisa diuji efektivitasnya secara langsung. Setelah berdiskusi dengan Kepala Bagian Humas dan mentor, akhirnya proyek tersebut dipublikasikan di kanal resmi yang lebih sepi, yaitu YouTube dan TikTok.

Seorang rekan magang menyarankan ide VTuber karena tren tersebut sedang digemari oleh Gen Z. Kreator Sena juga meminta masukan dari teman-teman dan senior mengenai konsep konten yang menarik dan mudah diterima.

Proses pengerjaan dilakukan di tengah kesibukan harian, termasuk saat menjaga live streaming Sidang Paripurna pada akhir September lalu. Waktu yang terbatas membuat kreator harus mencicil proses produksi sedikit demi sedikit agar proyek dapat selesai tepat waktu.

Selain mengerjakan naskah komik, kreator juga menyiapkan model karakter VTuber yang perlu melalui proses rigging agar bisa bergerak. Di sisa waktu dua hingga tiga minggu terakhir, model Live2D baru bisa diselesaikan.

Kreator menyadari banyak kekurangan dalam pengerjaan yang singkat, kurang dari satu minggu. Beruntung, ia dibantu seorang teman yang dengan sukarela mengerjakan rigging selama tiga hingga lima hari, termasuk proses revisi.

Salah satu chapter komik masih dalam tahap pengerjaan dan berpotensi dilanjutkan jika mendapat persetujuan. Untuk proyek VTuber sendiri, direncanakan ada delapan episode dengan enam episode utama dan satu tambahan yang sudah terealisasi.

Konten tersebut berisi penjelasan mengenai apa itu DPD RI, kewenangan, serta tugasnya. Sebelum diunggah, kreator bersama mentor telah memastikan izin dari Kepala Bagian Humas. Proyek ini menjadi bentuk tabungan konten yang akhirnya berhasil diselesaikan meski di tengah waktu yang sangat terbatas.

Respon Netizen

Kreator Sena mengaku tidak menyangka jika publik akan lebih fokus pada detail yang sebelumnya dianggap minor, namun ternyata berdampak cukup besar. Ia menilai tidak ada pihak yang perlu disalahkan, melainkan dijadikan bahan evaluasi untuk ke depannya.

Kreator juga menyampaikan rasa terima kasih kepada Kepala Bagian Humas dan mentor yang telah memberikan kepercayaan serta kesempatan untuk mencoba dan berkreasi.

Menurutnya, karya ini lahir sebagai bentuk cinta dan penghargaan terhadap lembaga serta orang-orang di dalamnya yang telah bekerja keras menjalankan tugas sebaik mungkin.

Tanpa dukungan dari banyak pihak, karya tersebut mungkin tidak akan pernah terwujud. Kreator menyadari masih banyak kekurangan dalam karya dan strategi komunikasi yang digunakan. Dari lubuk hati terdalam, ia memohon maaf atas kekhilafan dan kesalahpahaman yang terjadi.

Ia menyadari bahwa perubahan tidaklah mudah, namun meyakini masa depan Indonesia berada di tangan generasi muda. Hal itu pula yang menjadi alasan utama mengubah target audiens dari anak-anak Gen Alpha menjadi muda-mudi Gen Z.

Kreator Sena menegaskan akan mendengarkan dan mempertimbangkan setiap masukan dari berbagai pihak. Karya ini dibuat untuk semua, dan jika ada hal yang kurang berkenan, ia memohon maaf serta menyampaikan terima kasih atas perhatian yang diberikan.

Baca Juga: DPD RI Kenalkan Maskot VTuber Resmi Bernama “Sena” untuk Bantu Bagikan Berita dari Senayan

Leave a Comment

Related Post