YouTube Luncurkan Fitur Batas Durasi untuk Shorts

Acsyara Aulia

October 23, 2025

2
Min Read
YouTube Luncurkan Fitur Batas Durasi untuk Shorts

On This Post

creativestation.id – DURASI menonton video pendek atau Shorts YouTube kini bisa dibatasi dengan fitur pengingat waktu yang diluncurkan baru-baru ini. Fitur ini membantu pengguna mengatur kebiasaan menonton agar tidak berlebihan. Peluncuran ini juga sebagai cara perusahaan merespons tekanan publik terhadap desain aplikasi yang dianggap adiktif.

Melalui pengaturan aplikasi, pengguna dapat menetapkan batas waktu harian untuk menonton Shorts . Setelah batas tercapai, akan muncul pop-up berisi pemberitahuan bahwa penayangan Shorts dijeda, meski notifikasi tetap bisa ditutup.

Pada awal 2025, setelah Android Authority menemukan fitur tersebut dalam salah satu berkas APK Android, YouTube mengonfirmasi tengah menguji fitur batas waktu untuk konsumsi Shorts. YouTube juga mencatat fitur ini belum terintegrasi dengan kontrol orang tua.

“Integrasi kontrol orang tua akan hadir tahun depan. Pada saat itu anak-anak tidak akan bisa menutup notifikasi pengingat tersebut,” kata begitu pernyataan YouTube, mengutip Tech Crunch , Rabu, 22 Oktober 2025.

YouTube sebelumnya telah menambahkan sejumlah fitur digital well-being —layanan untuk hidup baik—seperti pengingat ‘take a break’ atau istirahat, serta ‘bedtime’ atau waktu tidur . Pada ‘ take a break’ , pengguna dapat mengatur pengingat agar muncul setiap 15, 30, 60, 90, atau 180 menit. Ketika pengingat muncul, video akan berhenti sejenak, dan pengguna bisa memilih untuk melanjutkan atau menutup aplikasi. Layanan pengingat waktu tidur juga bekerja serupa, dengan notifikasi yang muncul sesuai jadwal tidur yang telah diatur pengguna.

Baca juga : OpenAI Luncurkan ChatGPT Atlas, Saingi Chrome!

Langkah ini dinilai sebagai bentuk tanggung jawab sosial perusahaan, meski karena sifatnya opsional, efektivitasnya dalam mengurangi waktu penggunaan masih dipertanyakan. Langkah YouTube menjadi salah satu respons terhadap munculnya ribuan gugatan ke perusahaan media sosial di Amerika Serikat. Gugatan dari keluarga, distrik sekolah, dan jaksa agung negara bagian ini menuduh platform sengaja merancang fitur adiktif yang berisiko mengganggu kesehatan mental anak-anak.

Untuk informasi dan perkembangan informasi menarik lainnya, ikuti terus Creativestation.id – sumber referensi kreatif untuk inovasi, bisnis, dan teknologi.

Leave a Comment

Related Post