creativestation.id – TIM mahasiswa Universitas Padjadjaran ( Unpad ) yang tergabung dalam Program Kreativitas Mahasiswa Karsa Cipta (PKM-KC) mengembangkan prototipe inovasi bernama MetaBand. Perangkat smartband berbasis teknologi Near-Infrared Spectroscopy atau NIRS itu digunakan untuk memantau kadar kolesterol, glukosa, serta tekanan darah secara real-time . Alatnya terintegrasi dengan aplikasi khusus yang menyimpan riwayat pengukuran disertai fitur deteksi dini sindrom metabolik.
Pengembang purwarupa MetaBand adalah mahasiswa lintas disiplin ilmu, yaitu Melsya Meira Syalsabilla dan Fahra Dina Qoyyimah dari Ilmu Keperawatan, Amar Jamaludin dan Naufal Nuha Fahreza dari Teknik Elektro, serta mahasiswa Ilmu Sejarah Maris Lumban Gaol. Kelimanya dibimbing oleh dosen Irkham.
Ketua tim Melsya Meira Syalsabilla mengatakan, inovasi MetaBand dilatarbelakangi oleh tingginya risiko kesehatan yang dialami individu dengan sindrom metabolik. “Terutama terhadap penyakit jantung dan diabetes,” katanya lewat laman Unpad, Jumat 3 Oktober 2025.
Sistem pemantauan kesehatan yang komprehensif dinilai penting untuk deteksi dini agar terhindar dari komplikasi serius. Tim juga melihat perangkat pemantau kesehatan yang tersedia saat ini belum mencakup seluruh indikator sindrom metabolik dalam satu alat sehingga muncul inisiatif MetaBand sebagai solusi pemantauan terpadu berbasis Internet of Things (IoT).
Pengembangan MetaBand kemudian dilakukan dengan mengintegrasikan sensor NIRS, mikrokontroler, serta fotodioda yang dikalibrasi untuk menghasilkan pengukuran akurat. Hasil pengukuran ditampilkan secara real-time pada layar MetaBand dengan indikator warna yaitu hijau sebagai penanda kondisi normal, kuning (waspada), dan merah (tinggi). “Sistem ini dirancang agar mudah dipahami pengguna sekaligus memberikan informasi praktis untuk menjaga kesehatan.” ujarnya.
Dengan teknologi NIRS, cahaya inframerah-dekat ditembakkan ke kulit, lalu pantulannya ditangkap lagi. Dari pantulan ini, MetaBand bisa mendeteksi berbagai informasi penting, seperti kolesterol, gula darah, sampai tekanan darah.
Untuk mengukur kadar glukosa, tim memasang lampu infra merah dengan panjang gelombang 1.550 nanometer. Sedangkan untuk mengetahui kolesterol, sinar lampunya berpanjang gelombang 1.720 nanometer. Sementara pengukuran tekanan darah memakai lampu infra merah dengan panjang gelombang 940 nanometer.
Baca juga : Samsung W26 vs Galaxy Z Fold7: Apa yang Beda?
Hasil pengukuran MetaBand akan disimpan di aplikasi. Fitur lain sebagai pelengkapnya yakni pengukuran trigliserida, ukuran lingkar pinggang, berat badan, dan indeks massa tubuh.
Untuk informasi dan perkembangan informasi menarik lainnya, ikuti terus Creativestation.id – sumber referensi kreatif untuk inovasi, bisnis, dan teknologi.
Leave a Comment