Bluetooth Aman Digunakan? Ini Jawaban Soal Radiasi

Acsyara Aulia

September 3, 2025

3
Min Read
Bluetooth Aman Digunakan? Ini Jawaban Soal Radiasi

On This Post

creativestation.id – Penggunaan perangkat Bluetooth seperti headphone dan earphone nirkabel kini semakin populer karena praktis dan nyaman. Meski begitu, masih ada kekhawatiran di tengah masyarakat mengenai potensi bahaya radiasi yang dipancarkan perangkat ini terhadap kesehatan. Sebagian orang bahkan menghubungkannya dengan risiko kanker, gangguan otak, hingga masalah kesuburan. Namun, apa sebenarnya fakta ilmiah di balik isu ini?

Perangkat Bluetooth memang memancarkan radiasi elektromagnetik atau electromagnetic radiation (EMR). Radiasi ini masuk ke dalam kategori non-ionizing, yaitu radiasi dengan frekuensi rendah yang umumnya dianggap tidak berbahaya bagi manusia.

Menurut Food and Drug Administration (FDA) di Amerika Serikat, paparan radiasi non-ionizing dalam kadar rendah sehari-hari “secara umum dianggap aman.”

Hal yang sama juga ditegaskan oleh Centers for Disease Control and Prevention (CDC) , bahwa risiko biasanya hanya muncul pada mereka yang bekerja langsung dengan sumber radiasi besar dalam jangka panjang, bukan dari perangkat kecil seperti Bluetooth.

Apa Itu Radiasi Elektromagnetik?

Dilansir melalui Medical News Today, radiasi elektromagnetik terbagi dua, ionizing dan non-ionizing . Radiasi ionizing , seperti sinar-X dan sinar gamma, berenergi tinggi dan mampu merusak DNA, sehingga jelas berbahaya jika terpapar tanpa perlindungan.

Sebaliknya, radiasi non-ionizing , yang berasal dari ponsel, WiFi, microwave , hingga headset Bluetooth, jauh lebih rendah energinya sehingga tidak cukup kuat untuk merusak sel tubuh manusia.

Meski begitu, beberapa penelitian masih menimbulkan perdebatan. Misalnya, ada studi pada hewan yang menemukan paparan tinggi radiasi non-ionizing dapat memicu pertumbuhan tumor.

Namun, perlu digarisbawahi bahwa kondisi percobaan tersebut berbeda jauh dengan penggunaan manusia sehari-hari. Pada penelitian itu, hewan terpapar radiasi dalam intensitas dan durasi jauh lebih tinggi dibandingkan radiasi yang kita terima dari ponsel atau Bluetooth.

Selain itu, riset epidemiologi yang mengaitkan radiasi ponsel dengan kanker otak juga belum menunjukkan bukti konsisten, karena angka kasus kanker otak tidak meningkat meski penggunaan ponsel melonjak drastis dalam beberapa dekade terakhir.

Apakah Bluetooth Aman?

Hal yang sering menjadi pertanyaan adalah apakah radiasi Bluetooth lebih berbahaya dibanding ponsel. Jawabannya, justru sebaliknya. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa perangkat Bluetooth menghasilkan radiasi sekitar 10 hingga 400 kali lebih rendah daripada ponsel.

Jadi, jika radiasi dari ponsel saja belum terbukti meningkatkan risiko kanker, maka radiasi dari Bluetooth kemungkinan besar jauh lebih aman.

Meski demikian, kekhawatiran publik tetap muncul. Pada tahun 2015, lebih dari 200 ilmuwan dari berbagai negara mengajukan permohonan kepada WHO dan PBB agar memperketat regulasi terkait paparan radiasi non-ionizing.

Mereka berargumen bahwa paparan jangka panjang, meski dalam kadar rendah, berpotensi memengaruhi kesehatan, mulai dari stres oksidatif, kerusakan DNA, gangguan kognitif, hingga risiko kanker. Dalam seruan itu, para ilmuwan meminta adanya perlindungan khusus bagi anak-anak dan ibu hamil yang dianggap lebih rentan.

Risiko pada Kehamilan

Faktanya, penelitian mengenai kehamilan memang menunjukkan adanya kemungkinan risiko. Beberapa studi menemukan bahwa ibu hamil dengan paparan tinggi radiasi non-ionizing lebih rentan mengalami keguguran, bahkan hingga tiga kali lipat lebih besar. Ada juga penelitian yang menghubungkan paparan tersebut dengan peningkatan risiko anak mengalami ADHD.

Namun sekali lagi, kondisi penelitian biasanya melibatkan paparan jauh lebih besar daripada sekadar penggunaan perangkat elektronik sehari-hari.

Baca juga : Paket Internet Bulanan Termurah 2025

Perangkat Bluetooth sejauh ini memang tergolong aman karena tingkat radiasinya sangat rendah. Namun, seperti halnya banyak teknologi modern lain, sikap bijak adalah kunci.

Menggunakan headset Bluetooth seperlunya, memilih produk berkualitas, dan tetap mengikuti perkembangan riset kesehatan dapat membantu kita menikmati manfaat teknologi tanpa rasa khawatir berlebihan.

Untuk informasi dan perkembangan informasi menarik lainnya, ikuti terus Creativestation.id – sumber referensi kreatif untuk inovasi, bisnis, dan teknologi.

Leave a Comment

Related Post