Meta Tak Akan Sepenuhnya Buka AI Superintelligence

Acsyara Aulia

July 31, 2025

2
Min Read
Meta Tak Akan Sepenuhnya Buka AI Superintelligence

On This Post

creativestation.id – CEO Meta Mark Zuckerberg mengisyaratkan bahwa perusahaan tidak akan sepenuhnya merilis model akal imitasi ( AI ) superintelligence miliknya sebagai open source . Hal itu disampaikan melalui surat yang berisi visi Meta tentang ‘kecerdasan super personal’.

“Kami percaya manfaat dari superintelligence harus dibagikan kepada dunia seluas mungkin. Namun, superintelligence akan menimbulkan kekhawatiran baru terkait keamanan,” tulis Zuckerberg, dikutip dari laporan Tech Crunch , 30 Juli 2025. Sehingga, menurutnya, Meta harus benar-benar ketat dalam memitigasi risiko ini dan berhati-hati mengenai apa yang akan pilih untuk dibuka sebagai open source .

Selama ini Meta dikenal lewat model AI terbuka Llama yang menjadi pembeda utama dari kompetitornya, seperti OpenAI, xAI, dan Google DeepMind. Dalam surat pada 2024, Zuckerberg bahkan menulis, “Mulai tahun depan, kami berharap model Llama di masa depan menjadi yang paling canggih di industri.”

Meski begitu, Zuckerberg sejak awal memberi sinyal ada batasan tertentu. “Jika pada suatu titik terjadi perubahan kualitas pada kemampuan yang dimiliki, dan kami merasa tidak bertanggung jawab untuk membukanya sebagai open source , maka kami tidak akan melakukannya,” ujarnya dalam sebuah podcast tahun lalu.

Meta disebut mulai mengubah strateginya setelah merasa tertinggal dari para pesaing. Perusahaan dikabarkan menghentikan pengujian model Llama terbaru, Behemoth, untuk memusatkan upaya pada pengembangan model tertutup. Perubahan tersebut dilakukan setelah Meta menyuntikkan dana US$ 14,3 miliar ke Scale AI, mengakuisisi pendirinya, serta membentuk unit khusus bernama Meta Superintelligence Labs.

Zuckerberg menegaskan bahwa arah baru Meta adalah menghadirkan ‘kecerdasan super personal’ melalui produk seperti kacamata augmented reality dan headset virtual reality . “Perangkat personal seperti kacamata yang memahami konteks kita karena bisa melihat apa yang kita lihat, mendengar apa yang kita dengar, dan berinteraksi dengan kita sepanjang hari akan menjadi perangkat komputasi utama kita,” tulisnya.

Baca juga : Tiga Pakar AI Pindah ke Meta Demi Proyek Superintelligence

Saat ditanya mengenai kemungkinan menutup model AI paling canggihnya, juru bicara Meta memastikan perusahaan tetap mendukung pengembangan model terbuka. “Posisi kami mengenai AI open source tidak berubah,” ujar juru bicara itu. “Kami berencana terus merilis model open source terdepan. Kami tidak selalu merilis semua yang kami kembangkan secara historis dan kami berharap akan terus melatih kombinasi model open dan closed ke depannya.”

Untuk berita bisnis dan ulasan teknologi terbaru, ikuti terus creativestation.id – sumber referensi kreatif untuk inovasi, bisnis, dan teknologi.

Leave a Comment

Related Post