Creativestation.id – Ketika naik pesawat, awak kabin akan memberi tahu kepada penumpang bahwa kabin akan diberi tekanan udara demi kenyamanan penumpang. Lantas, pernakah Anda penasaran alasan di balik penggunaan tekanan udara?
Atmosfer bumi semakin menipis seiring bertambahnya ketinggian . Di permukaan laut, tekanan udara sekitar 14,7 psi ( pound per square inch ), cukup untuk mendukung pernapasan manusia.
Namun di ketinggian 30.000 kaki, tekanan udara hanya sekitar 4 psi. Dalam kondisi ini, manusia hanya akan mampu bertahan beberapa detik tanpa bantuan oksigen sebelum kehilangan kesadaran karena kekurangan oksigen (hipoksia).
Dilansir dari laman California Aeronautical University , tekanan di atas 18.000 kaki bahkan sudah cukup rendah untuk membuat tubuh manusia mengalami gangguan serius. Inilah alasan utama mengapa sistem tekanan udara menjadi syarat mutlak bagi pesawat penumpang.
Pemberian tekanan udara dalam kabin sebenarnya melibatkan sistem kompleks bernama environmental control system . Sistem ini memastikan bahwa tekanan udara di dalam kabin setara dengan kondisi di ketinggian 6.000 hingga 8.000 kaki, meskipun pesawat sedang terbang jauh lebih tinggi.
Caranya adalah dengan menggunakan udara dari luar pesawat yang disebut bleed air . Udara ini diambil dari mesin pesawat pada tahap kompresi sebelum digunakan untuk pembakaran. Setelah dikompres dan dipanaskan, udara dialirkan ke dalam kabin melalui saluran tekanan, lalu didistribusikan secara merata.
Untuk menjaga kestabilan tekanan, pesawat dilengkapi dengan katup buangan ( outflow valve ) yang secara otomatis mengatur jumlah udara yang dilepaskan keluar. Bila tekanan harus dinaikkan, katup akan ditutup rapat. Jka harus diturunkan, katup akan dibuka sebagian untuk melepaskan udara secara perlahan.
Setiap 2–3 menit, udara lama diganti dengan udara baru, memastikan sirkulasi tetap segar dan aman untuk dihirup. Meskipun demikian, karena udara di ketinggian memiliki kelembapan sangat rendah, kabin pesawat menjadi lingkungan dengan udara yang cenderung kering.
Mengapa pesawat tidak terbang lebih rendah saja agar tidak perlu tekanan udara buatan? Jawabannya berkaitan dengan efisiensi dan keselamatan.
Baca juga : Taksi Terbang PT DI Bisa Antar Jemput Antar Kota Tanpa Macet!
Pesawat komersial dirancang untuk terbang di ketinggian antara 30.000 hingga 43.000 kaki. Di lapisan atmosfer ini, udara lebih tipis, sehingga kecepatan terbang bisa lebih tinggi, bahan bakar lebih hemat, dan jarak tempuh menjadi lebih efisien.
Selain itu, penerbangan di ketinggian tinggi juga menghindarkan pesawat dari gangguan cuaca buruk seperti badai petir dan turbulensi hebat yang lebih umum terjadi di lapisan atmosfer bawah. Turbulensi tidak hanya mengganggu kenyamanan penumpang, tetapi juga membahayakan awak kabin yang sedang bertugas.
Ikuti terus perkembangan prestasi anak bangsa lainnya hanya di Creativestation.id – Wadah Inspirasi, Inovasi, dan Ekonomi Masa Depan.
Leave a Comment