Gen Z Auto Heran! 8 Cara Boomer Gunakan Teknologi

Acsyara Aulia

October 27, 2025

4
Min Read
Gen Z Auto Heran! 8 Cara Boomer Gunakan Teknologi

creativestation.id – Ada beberapa kebiasaan boomer ketika meraka menggunakan teknologi justru dianggap aneh bagi Gen Z.

Teknologi yang semestinya digunakan sebagaimana adanya tapi justru diperlakukan berbeda oleh boomer dan itu adalah hal aneh bagi Gen Z.

Kebiasaan boomer saat menggunakan teknologi mencerminkan pola pikir yang berbeda, sementara Gen Z lebih cepat dan spontan dalam menghadapi perkembangan teknologi.

Dilansir dari geediting.com pada Senin (27/10), bahwa ada delapan kebiasaan boomer saat pakai teknologi yang bikin Gen Z geleng kepala.

Mengetik dengan dua jari

Banyak Boomers mengetik menggunakan hanya dua jari dengan gaya hunt and peck saat mengoperasikan keyboard.

Cara ini sangat kontras dengan Gen Z yang terbiasa menggunakan semua sepuluh jari untuk mengetik.

Metode dua jari ini membuat kecepatan mengetik menjadi jauh lebih lambat dibanding generasi muda.

Gen Z yang tumbuh besar dengan keyboard menganggap pemandangan ini cukup menggelikan dan tidak efisien.

Perbedaan kemampuan mengetik ini menjadi salah satu gap digital paling mencolok antar generasi.

Masih menggunakan Internet Explorer

Internet Explorer masih dipakai oleh sebagian Boomers meskipun browser ini sudah dianggap usang.

Gen Z menganggap Internet Explorer sebagai peninggalan masa lalu yang tidak relevan lagi.

Browser seperti Chrome dan Firefox dianggap jauh lebih cepat dan memiliki tampilan lebih modern.

Banyak generasi muda yang tidak memahami mengapa ada yang bertahan menggunakan browser lawas ini.

Meski demikian, beberapa Boomers merasa nyaman dan tidak melihat urgensi untuk beralih ke browser lain.

Terlalu sering memakai Caps Lock

Penggunaan huruf kapital semua atau Caps Lock sering dilakukan Boomers dalam menulis pesan digital.

Bagi mereka, huruf kapital berfungsi untuk memberi penekanan pada poin penting dalam tulisan.

Namun dalam etika internet, menulis dengan huruf kapital semua dianggap seperti berteriak atau marah.

Gen Z sering merasa tidak nyaman saat menerima pesan yang ditulis seluruhnya dengan huruf besar.

Kesalahpahaman ini muncul karena perbedaan pemahaman tentang aturan komunikasi digital yang tidak tertulis.

Kesulitan mengambil foto selfie

Seni mengambil foto selfie masih menjadi tantangan tersendiri bagi kebanyakan Boomers.

Mereka sering memegang ponsel dengan sudut yang canggung dan menghasilkan foto yang tidak ideal.

Tidak jarang foto selfie mereka lebih banyak menampilkan dahi daripada wajah secara keseluruhan.

Bahkan kadang mereka tidak sengaja merekam video saat sebenarnya ingin mengambil foto diam.

Gen Z yang sudah mahir selfie sejak kecil sering geleng kepala melihat hasil foto Boomers.

Mencetak email ke kertas

Di era digital ini, banyak Boomers masih memilih mencetak email penting ke dalam bentuk fisik.

Email yang sudah dicetak kemudian disimpan dalam folder fisik untuk arsip dan referensi.

Bagi mereka, memiliki salinan fisik memberikan rasa aman dan kepastian yang lebih nyata.

Gen Z yang hidup di lingkungan paperless menganggap praktek ini kuno dan tidak ramah lingkungan.

Meski begitu, bagi generasi tua, memegang dokumen fisik memberi kenyamanan di dunia yang semakin virtual.

Mengabaikan notifikasi update

Banyak Boomers sering mengabaikan atau menunda notifikasi update pada perangkat dan aplikasi mereka.

Mereka biasanya memilih opsi “ingatkan nanti” atau bahkan menutup notifikasi tanpa melakukan update.

Padahal update tidak hanya soal fitur baru tetapi juga berisi patch keamanan yang penting.

Mengabaikan update bisa membuat perangkat rentan terhadap serangan hacker dan celah keamanan lainnya.

Gen Z lebih memahami pentingnya update dan menganggap sikap mengabaikannya sebagai risiko keamanan serius.

Meneruskan pesan berantai

Pesan berantai yang berisi cerita menyentuh atau peringatan keselamatan sering diteruskan oleh Boomers.

Mereka percaya dengan meneruskan pesan tersebut, mereka berbagi sesuatu yang positif atau bermanfaat.

Namun Gen Z menganggap pesan berantai sebagai spam yang memenuhi ruang chat mereka.

Banyak dari pesan berantai ini juga mengandung informasi yang salah atau bahkan hoaks.

Meski niatnya baik, cara komunikasi seperti ini tidak sesuai dengan preferensi generasi digital native.

Baca juga : 3 HP di Bawah 5 Juta Terbaik untuk Game & Konten 2025

Tidak memahami meme

Meme adalah bahasa utama internet yang sangat dikuasai oleh Gen Z dengan baik. Boomers sering tidak mengerti kenapa gambar tertentu atau frasa slang bisa dianggap lucu.

Saat mereka mencoba membuat meme sendiri, hasilnya sering meleset dan justru terlihat kaku.

Penggunaan slang internet oleh Boomers juga kerap tidak tepat konteks dan terasa dipaksakan.

Ketidakpahaman ini wajar karena meme dan budaya internet berkembang sangat cepat dan dinamis.

Untuk informasi dan perkembangan informasi menarik lainnya, ikuti terus Creativestation.id – sumber referensi kreatif untuk inovasi, bisnis, dan teknologi.

Leave a Comment

Related Post