creativestation.id – Gangguan pada file digital seperti kerusakan atau ketidakmampuan untuk membuka file sering kali menjadi masalah yang menyulitkan. Dikenal dengan istilah file corrupt , masalah ini dapat terjadi tanpa peringatan, dan berpotensi mengganggu aktivitas pengguna, terutama saat file tersebut menyimpan informasi penting.
Meskipun kondisi ini umum terjadi, tidak semua pengguna memahami dengan jelas apa yang menyebabkannya. File corrupt bukanlah sekadar hasil dari satu penyebab tunggal, melainkan bisa dipicu oleh berbagai kondisi teknis, baik dari sisi perangkat keras maupun perangkat lunak yang digunakan.
Dikutip dari laman Case Guard , berikut beberapa penyebab umum dari rusaknya file digital:
1. Gangguan Perangkat Keras
Salah satu faktor utama yang berkontribusi terhadap kerusakan file adalah gangguan fisik pada komponen perangkat keras komputer. Kerusakan pada hard drive, motherboard, atau CPU dapat mengganggu proses penyimpanan dan pengelolaan data.
Misalnya, ketika hard drive mengalami kegagalan fungsi, data yang tersimpan di dalamnya berisiko tidak dapat diakses dengan baik atau bahkan menjadi tidak terbaca. Kerusakan pada komponen lain, seperti motherboard juga dapat menyebabkan ketidakstabilan sistem yang pada akhirnya berdampak pada file.
2. Penutupan Sistem yang Tidak Tepat
Cara pengguna mematikan komputer juga berperan dalam risiko korupsi file. Memutus aliran listrik secara langsung atau menghentikan daya komputer tanpa prosedur shutdown yang sesuai bisa mengganggu proses penulisan file yang sedang berlangsung.
Ketika file tidak ditutup dengan benar, informasi yang belum tersimpan secara permanen dapat menjadi rusak. Hal serupa juga bisa terjadi akibat pemadaman listrik mendadak, yang menghentikan sistem secara paksa tanpa menyimpan data aktif terlebih dahulu.
3. Infeksi Malware
Selain berisiko terhadap keamanan data pribadi, infeksi perangkat oleh malware juga dapat menyebabkan kerusakan pada file. Beberapa jenis malware secara langsung mengubah atau mengenkripsi file, sedangkan lainnya merusak struktur data dalam proses infiltrasi sistem.
Malware seperti ransomware, misalnya, dapat mengunci file dan membuatnya tidak dapat dibuka tanpa kunci dekripsi tertentu, yang tentunya menimbulkan kerusakan permanen jika tidak ditangani dengan cepat.
4. Keluar dari Aplikasi tanpa Menyimpan atau Secara Paksa
Saat aplikasi ditutup secara paksa, baik karena sistem hang atau mati listrik, file yang sedang digunakan berisiko besar untuk menjadi corrupt. Hal ini disebabkan karena aplikasi belum sempat menyelesaikan proses penyimpanan data. Dalam situasi ini, file yang sedang dibuka tidak akan tersimpan dengan benar, dan ketika dibuka kembali, bisa saja tidak dapat diakses atau sudah mengalami kerusakan.
Baca juga : Celah di WinRAR Bisa Buat Malware Aktif Otomatis Saat PC Menyala
5. Kegagalan Fungsi Perangkat Lunak
Kegagalan fungsi perangkat lunak atau program yang sedang digunakan juga menjadi salah satu penyebab korupsi data. Hal ini bisa terjadi karena adanya konflik internal dalam sistem, kesalahan logika, atau proses pemulihan sistem file yang tidak berjalan dengan benar. Ketika sebuah program tiba-tiba berhenti bekerja atau crash saat file sedang diproses, maka kemungkinan besar file tersebut tidak tersimpan secara lengkap dan menjadi rusak.
Untuk berita bisnis dan ulasan teknologi terbaru, ikuti terus creativestation.id – sumber referensi kreatif untuk inovasi, bisnis, dan teknologi.
Leave a Comment