Creativestation.id – Pernah nggak sih ngerasa capek tapi tetap aja terus scrolling media sosial, padahal yang dibaca cuma berita buruk? Mulai dari kriminalitas, bencana alam, hingga komentar negatif yang bikin suasana hati makin amburadul. Nah, hati-hati, bisa jadi itu tanda kamu sedang mengalami doomscrolling. Fenomena ini makin marak di kalangan Gen Z, apalagi sejak pandemi COVID-19. Sayangnya, doomscrolling bukan cuma bikin stres, tapi juga bisa mengganggu kesehatan mental secara serius.
Kalau penasaran kenapa doomscrolling bisa sebegitu merusaknya, dan lebih penting lagi, bagaimana cara mengatasi doomscrolling, yuk simak penjelasan lengkapnya berikut ini.
Baca Juga: Berani Beda! Begini Cara Gen Z Hancurkan Stigma Lewat Media Digital!
Apa Itu Doomscrolling dan Kenapa Bisa Merusak Otak?
Doomscrolling, doomsurfing, atau bala gulir adalah kebiasaan menggulir media sosial terlalu lama hanya untuk membaca berita negatif atau menakutkan. Fenomena ini muncul karena dorongan ingin tahu yang berlebihan, terutama tentang hal-hal buruk yang sedang terjadi di dunia.
Banyak orang nggak sadar kalau doomscrolling terjadi secara otomatis. Awalnya cuma ingin update berita, tapi malah terjebak dalam siklus informasi yang bikin cemas dan depresi. Ini terjadi karena otak dipaksa terus-menerus menerima hal negatif tanpa jeda.
Bagaimana Doomscrolling Bekerja di Otak?
Setiap kali membaca berita buruk, otak melepaskan hormon stres seperti kortisol dan adrenalin. Dalam jangka pendek, hormon ini bisa bikin lebih waspada. Tapi kalau dibiarkan terus-menerus, efeknya justru berbalik: menyebabkan kelelahan mental, kecemasan, bahkan insomnia.
Yang lebih parah, doomscrolling membuat pikiran negatif terasa masuk akal. Saat perasaan sedang buruk, otak akan secara otomatis mencari pembenaran melalui berita-berita negatif. Ini menciptakan lingkaran setan yang sulit dihentikan.
Cara Mengatasi Doomscrolling agar Kesehatan Mental Tetap Aman
Doomscrolling memang bisa jadi jebakan yang bikin susah lepas. Tapi kabar baiknya, ada banyak cara sederhana dan realistis yang bisa dilakukan untuk menghentikannya. Simak langkah-langkah berikut ini sebagai panduan awal agar bisa kembali menikmati hidup tanpa tekanan dari layar.
1. Tetapkan Batas Waktu Khusus Bermedia Sosial
Langkah pertama cara mengatasi doomscrolling adalah menetapkan batas waktu saat menggunakan media sosial. Bisa mulai dari hal kecil seperti menyalakan pengingat waktu setiap kali membuka Instagram atau Twitter. Gunakan fitur screen time di ponsel sebagai pengontrol otomatis.
Coba tentukan jadwal khusus kapan waktu yang tepat untuk membuka media sosial. Misalnya, hanya di pagi hari dan sore, atau maksimal 30 menit per sesi. Ini membantu otak mengenali pola baru dan tidak lagi terpancing untuk menggulir berita buruk sepanjang hari.
Jika disiplin dilakukan, perlahan keinginan untuk doomscrolling akan berkurang. Saat pikiran mulai lebih tenang, tidur jadi lebih nyenyak, dan energi harian meningkat.
2. Kurasi Konten Media Sosial Sesuai Kebutuhan Emosional
Media sosial itu seperti makanan—kalau yang dikonsumsi terus-menerus racun, tubuh juga pasti kena dampaknya. Salah satu cara mengatasi doomscrolling yang paling efektif adalah dengan mengkurasi konten. Hapus atau mute akun-akun yang sering menyebar berita negatif tanpa filter.
Sebaliknya, ikuti akun yang menyebarkan energi positif. Bisa tentang edukasi ringan, motivasi hidup, bahkan akun hewan lucu yang bikin senyum-senyum sendiri. Jangan ragu menggunakan tombol “unfollow” demi kesehatan mental.
Selain itu, penting juga untuk berhenti sejenak setiap kali membaca berita. Coba tanyakan ke diri sendiri, “Apa informasi ini berguna atau hanya bikin gelisah?” Kalau jawabannya bikin stres, langsung skip saja.
3. Jauhkan Ponsel dari Tempat Tidur
Cara mengatasi doomscrolling yang ketiga yakni menjauhkan diri dari ponsel. Kebiasaan doomscrolling sering muncul di malam hari, saat suasana sepi dan pikiran kosong. Karena itu, penting banget untuk menjauhkan ponsel dari tempat tidur. Ganti kebiasaan scrolling sebelum tidur dengan aktivitas yang lebih menenangkan, seperti baca buku, journaling, atau dengarkan musik santai.
Simpan ponsel di tempat yang tidak mudah dijangkau, misalnya di meja belajar atau ruang tamu. Dengan begitu, otak tidak langsung terdorong untuk membuka media sosial begitu bangun tidur atau sebelum terlelap.
Langkah ini bisa meningkatkan kualitas tidur dan membuat tubuh lebih segar di pagi hari. Selain itu, kecenderungan untuk doomscrolling otomatis akan menurun karena ponsel nggak selalu berada dalam genggaman.
4. Latih Kesadaran Emosional Saat Membaca Berita
Seringkali doomscrolling terjadi karena tidak sadar sedang mengalami kecemasan atau stres. Oleh karena itu, mengenali emosi saat mengonsumsi berita sangat penting. Setiap kali merasa gelisah, cobalah berhenti sejenak dan tarik napas panjang.
Tanyakan pada diri sendiri, “Kenapa aku terus membaca berita ini? Apakah aku sedang cemas? Sedih? Atau takut?” Dengan mengenali emosi, keputusan untuk terus menggulir atau berhenti jadi lebih terkontrol.
Teknik ini disebut mindfulness, yaitu melatih diri untuk sadar dan hadir di momen sekarang. Nggak perlu jadi ahli meditasi dulu kok, cukup mulai dari hal sederhana: sadar bahwa kamu sedang merasa tidak nyaman, dan memilih untuk berhenti.
5. Alihkan Energi ke Aktivitas yang Lebih Bermakna
Salah satu cara mengatasi doomscrolling yang ampuh adalah mengalihkan energi ke aktivitas positif. Doomscrolling sering muncul karena bosan atau merasa kosong. Maka dari itu, penting untuk menemukan kegiatan pengganti yang bikin semangat.
Bisa coba olahraga ringan, melukis, main musik, masak, menulis jurnal, atau sekadar jalan kaki sore. Aktivitas seperti ini membantu melepas hormon endorfin yang membuat mood jadi lebih baik dan menenangkan pikiran.
Kalau belum tahu harus mulai dari mana, coba buat daftar hal-hal kecil yang pernah bikin senang. Lalu mulai lakukan satu per satu setiap kali muncul keinginan untuk doomscrolling. Lama-lama, otak akan terbiasa mencari pelarian yang lebih sehat.
Stop Doomscrolling, Mulai Kendalikan Hidupmu
Doomscrolling bukan cuma kebiasaan iseng, tapi bisa berubah jadi kebiasaan destruktif yang mengganggu mental dan fisik. Otak yang terus dicekoki informasi negatif akan mudah stres, panik, bahkan mengalami gangguan tidur dan emosi.
Untungnya, ada banyak cara mengatasi doomscrolling yang realistis dan bisa dilakukan oleh siapa saja. Mulai dari menetapkan batas waktu, kurasi konten, hingga mengalihkan perhatian ke hal positif. Ingat, kamu punya kendali penuh atas informasi apa yang masuk ke dalam hidupmu.
Kesehatan mental itu penting, dan sayangnya, media sosial sering kali jadi pencuri tersembunyi yang mencuri ketenangan hati. Jadi, sekarang waktunya bangun kesadaran, atur ulang kebiasaan, dan mulailah memilih apa yang benar-benar layak untuk dikonsumsi oleh pikiran.
Stop doomscrolling. Yuk hidup lebih sehat secara digital!
Untuk berita bisnis dan ulasan teknologi terbaru, ikuti terus creativestation.id – sumber referensi kreatif untuk inovasi, bisnis, dan teknologi.
Leave a Comment